jpnn.com - YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik Sugeng Purwanto sebagai penjabat wali kota Yogyakarta dan Srie Nurkhyatsiwi menjadi pj bupati Kulon Progo, Rabu (22/5).
Sugeng Purwanto dilantik menggantikan pj wali kota Yogyakarta sebelumnya, Singgih Rahardjo. Adapun Srie dilantik menggantikan pj bupati Kulon Progo sebelumnya, Ni Made Dwipanti.
BACA JUGA: Inggris Diminta Kembalikan Aset dan Manuskrip Asli Milik Sri Sultan Hamengku Buwono II
Sri Sultan mengingatkan penjabat yang baru dilantik agar bersiap menunaikan tanggung jawab. Menurut Ngarsa Dalem sejumlah tantangan di daerah masing-masing sudah menunggu untuk segera diselesaikan.
"Salah satu tantangan yang krusial adalah desentralisasi pengelolaan sampah, yang mana dalam konteks hari ini Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo dapat merencanakan dan mengimplementasikan konsep tata kelola sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Sri Sultan dalam sambutannya.
BACA JUGA: Sultan Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran
Khusus Kota Yogyakarta, Sri Sultan mengatakan bahwa pengelolaan sampah harus diperkuat dengan visi tata kelola food waste.
"Mengingat sektor pariwisata dan bisnis kuliner berpotensi menyumbang sampah pangan," ungkap raja Keraton Yogyakarta itu.
BACA JUGA: Pasar Daun Kelor Meluas ke Mancanegara, Bea Cukai Yogyakarta Siap Beri Asistensi Ekspor
Sri Sultan kepada pj bupati Kulon Progo mengingatkan mengenai sejumlah tantangan yang harus diselesaikan dengan baik.
Dia berharap Pemerintah Kabuaten Kulon Progo, mampu mengoptimalkan peran wilayah sebagai kota bandara, melalui potensi smart agriculture, smart tourism dan circular economy.
"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo harus cermat dalam memilih dan memilah investor dengan ketat dalam proyek Aeropolis YIA sesuai program pembangunan yang telah direncanakan bersama Pemda DIY," katanya.
Kemudian, tantangan lainnya adalah menyangkut pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), program bantuan sosial lansia serta kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang harus dilanjutkan. (mcr25/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : M. Sukron Fitriansyah