jpnn.com - JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) membukukan penjualan USD 371 juta pada semester pertama 2016. Jumlah itu naik 2,5 persen dibanding semester pertama 2015.
Kontributor terbesarnya adalah pertumbuhan penjualan garmen yang mencapai 53 persen. Laba bersih perusahaan yang berbasis di Solo itu pun tumbuh enam persen menjadi USD 31,9 juta.
BACA JUGA: Pasar Properti Mulai Keluar dari Jabodetabek
Selain menggenjot ekspor, perseroan tersebut meningkatkan efisiensi produksi serta efisiensi biaya, baik di segmen benang maupun garmen.
’’Kami juga menyederhanakan produksi di segmen dyeing (finishing, Red) sehingga waktu produksi lebih cepat,’’ kata Presiden Direktur Sritex Iwan Setiawan di Jakarta kemarin (4/8).
BACA JUGA: Mantap! Telkom Raih Laba Bersih Rp 9,93 Triliun
Corporate Secretary Sritex Welly Salam menambahkan, porsi ekspor perseroan berkontribusi 49 persen terhadap total pendapatan semester pertama tahun ini. Di antara total ekspor, sebanyak 70 persen menuju negara-negara Asia.
sekitar 20 persen ke Amerika Serikat, dan sisanya ke pasar Eropa. Dalam menghadapi penguatan kurs rupiah, Sritex memutuskan untuk menggenjot pakaian siap pakai bernilai tambah tinggi.
BACA JUGA: Waskita Karya Kebut Pembangunan Tol Trans Sumatera
Sedangkan jumlah pesanan terhadap benang dan barang setengah jadi yang lain dikurangi. ’’Strategi tersebut membuahkan hasil. Marjin kami lebih tinggi. Itu terlihat dari kenaikan laba yang lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan,’’ kata Welly.
Ekspor pakaian jadi Sritex terbagi dalam dua kategori, yakni pakaian militer dan fashion. Pakaian militer produksi Sritex telah diekspor ke 30 negara. Sedangkan produk fashion dikirim ke 50 negara.
Tahun ini Sritex menganggarkan dana belanja modal USD 60 juta. Sekitar dua pertiga di antaranya sudah terserap pada semester pertama. (gen/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Go-Jek Disuntik Modal Rp 7,2 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi