jpnn.com, JAKARTA - Sebagian pihak keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak masih berada di Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (9/1) malam.
Pantauan hingga, Sabtu (9/1), malam, sebagian pihak keluarga masih menunggu informasi di crisis center yang disiapkan di Gedung Serbaguna Graha Chandra Dista Wiradi, di kawasan Bandara Supadio.
BACA JUGA: Tahanan Asal Nigeria Penusuk Polwan Ini Diobservasi di Rumah Sakit Jiwa
Di sini, pihak keluarga menunggu informasi terkait perkembangan pesawat yang hilang kontak tersebut. Mereka juga memberikan data kepada petugas.
Polisi, TNI, dan petugas bandara terlihat berada di lokasi. Sejumlah jurnalis pun terlihat sudah berada di lokasi.
BACA JUGA: Sambil Menahan Tangis, Istri Minta Suami Dihukum Mati
Pihak keluarga sejak sore sudah mendatangi bandara untuk mencari informasi mengenai para penumpang pesawat tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, Gedung Serbaguna masih ramai.
BACA JUGA: Cari Korban dan Puing Sriwijaya Air SJ182, TNI Terjunkan Pasukan Elite
Di kaca depan gedung, ditempeli data nama penumpang SJ 182 tersebut.
Pesawat itu membawa 56 penumpang. Terdiri dari 46 penumpang dewasa, tujuh anak, dan tiga infant. Selain itu, ada lima kru maskapai termasuk pilot dan kopilot.
Pesawat dipiloti Captain Afwan dan Copilot Diego Mamahit.
Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak Faisal Rahman mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu statemen resmi dari pusat terkait perkembangan.
Namun demikian, pihaknya juga memberikan fasilitas penginapan kepada keluarga penumpang yang datang dari luar kota.
"Kami masih menunggu statemen dari pihak pusat, akan tetapi kami di sini memberikan layanan penginapan kepada pihak keluarga yang dari luar kota karena masih di suasana Covid-19 sehingga staminanya tetap terjaga," kata Faisal kepada wartawan di lokasi.
Untuk memudahkan komunikasi, pihaknya membuat group percakapan di WhatsApp bersama keluarga para penumpang.
BACA JUGA: Tiga Oknum Polisi Digerebek Warga, Kasusnya Bikin Malu Polri
"Kami membuat group WhatsApp supaya ada komunikasi update mengenai keluarga korban," ungkapnya.(boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy