Ssst.. Wisma Dolly Ternyata Masih Beroperasi

Selasa, 28 Juni 2016 – 10:00 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA –Kawasan lokalisasi Dolly yang ditutup oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, ternyata masih beroperasi. Bahkan, masih ada wisma yang beroperasi pada bulan Ramadan.

Fakta itu ditemukan Wakil Ketua DPRD Surabaya Darmawan saat menjalani reses di kawasan Putat Jaya, Senin (27/6). Politikus yang akrab disapa Aden itu menerima pengaduan dari konstituennya tentang wisma yang masih beroperasi.

BACA JUGA: Mukjizat! Balita Mengapung, Tubuh Membiru, Masih Hidup

''Wisma itu masih beroperasi saat malam. Dan, wisma yang beroperasi lebih dari satu," ujar Aden.

Karena itu, dia menilai penutupan lokalisasi oleh pemkot belum maksimal. Menurut warga yang mengikuti jaring aspirasi Aden, pemkot masih setengah-setengah dalam memberikan solusi setelah penutupan lokalisasi Dolly.

BACA JUGA: Rumah Sakit Sudah Bentuk Tim Khusus

Hanya sedikit yang mendapat perhatian, justru banyak warga yang dibiarkan begitu saja. Padahal, penutupan lokalisasi Dolly berpengaruh terhadap ekonomi warga.

 ''Yang dulu punya pekerjaan sekarang tidak," katanya.

Dia menuding pemkot hanya memberikan perhatian kepada beberapa warga terpilih.  Misalnya, yang terlihat saat ini adalah pengembangan sepatu eks Dolly.

BACA JUGA: Polda: Ini Jadi Perhatian Khusus

''Itu hanya beberapa warga. Yang lain merasa tidak diperhatikan," tambah politikus Partai Gerinda tersebut.

Aden menambahkan, warga Putat Jaya juga mengeluh terjadinya banjir akhir-akhir ini. Banjir itu dinilai aneh karena jarang terjadi pada tahun sebelumnya. Apalagi, Putat Jaya memiliki geografis yang memberikan peluang kecil terjadinya banjir.

''Datarannya kan tinggi. Jadi, seharusnya tidak banjir," ungkapnya.

Setelah ditelusuri, banjir di Putat Jaya disebabkan banyaknya warga yang membuka usaha cuci mobil dan motor.

Air dibuang secara sembarangan. Dengan begitu, aliran air bekas pencucian menyumbat saluran. Karena itulah, warga Putat Jaya harus menanggung banjir setiap kali datang hujan.

Aden menjelaskan, warga meminta pemkot untuk memperbaiki infrastruktur di Putat Jaya. Sebab, dengan datangnya banjir, ekonomi warga secara otomatis terganggu.

Dua kondisi itu, lanjut Aden, harus segera mendapat perhatian dari pemkot. Karena itu, dia berencana menyelesaikan laporan reses selama lima hari terakhir. Dia juga akan berkonsultasi langsung kepada pemkot terkait dengan penemuan di Putat Jaya selama reses tersebut.

Dia melanjutkan, masing-masing anggota dewan wajib menyelesaikan reses terakhir pada Senin (27/6). Setelah itu, anggota dewan harus memberikan laporan reses yang dikumpulkan ke sekretaris DPRD Kota Surabaya (Sekwan).

 ''Paling diberi waktu satu sampai dua minggu. Jadi, dapat solusi dengan cepat," tuturnya. (bri/c7/fat/flo/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramugrari Cantik Dites Dulu Nih Sebelum Terbang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler