jpnn.com - SEPANJANG 126 menit film Jenderal Soedirman berlangsung, sosok Letkol Soeadi tak nampak batang hidungnya sama sekali.
Padahal, kata Hendi Jo seorang peneliti sejarah dan penulis buku Zaman Perang, Letkol Soeadi adalah pengawal pribadi Sang Jenderal.
BACA JUGA: Sejarawan: Periset Film Jenderal Soedirman Tak Paham Konstalasi Sejarah
“Tengoklah sebagian besar foto-foto Pak Dirman (Jenderal Soedirman) semasa gerilya. Beliau tak lepas dari kawalan lelaki bermata elang yang kerap mengenakan baret hitam. Ini Letkol Soeadi,” kata Hendi Jo, kepada JPNN.com seraya menunjuk sebuah foto berlingkar merah.
Sosoknya yang khas dengan baret hitam justru digantikan oleh Kapten Tjokropanolo alias Noly dari unsur Polisi Tentara (sekarang Polisi Militer) yang diperankan Ibnu Jamil.
BACA JUGA: Kata ââ¬ÅIndonesiaââ¬Â Pertama Muncul Di Tempat Ini
“Tentu saja saya tidak mengatakan peran Kapten Noly yang pernah dekat dengan Soeharto di era Orde Baru tidak penting. Tapi menghapus sosok Letkol Soeadi dari sejarah perjalanan gerilya Jenderal Soedirman adalah suatu hal yang tidak fair,” pungkasnya.
Letkol Soeadi adalah mantan komandan Komando Pasukan Panembahan Senopati (KPPS), simpatisan FDR PKI yang “dinetralisir” oleh Jenderal Soedirman. Sang Jenderal mengangkat Soeadi menjadi pengawal pribadinya.
BACA JUGA: Sejarah Perlawanan Kaum Wartawan
“Kenapa tokoh sepenting Soeadi "dihilangkan" dalam film ini?,” tanya Hendi Jo. “Bagi saya, penghilangan peran dan jasa seseorang dalam sejarah hanya karena dia mengikuti pilihan hidup atau garis politiknya, jelas itu tidak fair.” (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Robinhood Pasar Senen, Lebih Tenar Ketimbang Bung Karno dan Hatta
Redaktur : Tim Redaksi