Ssstt... Diam-Diam PSK Dolly Banyak yang Baru

Sabtu, 17 Mei 2014 – 09:29 WIB
Salah satu wisma di Dolly yang menyediakan banyak PSK. FOTO: dok/jawapos

jpnn.com - SURABAYA – Dinas Sosial Kota Surabaya kaget bukan kepalang. Gara-garanya, saat terus meng-up date data jumlah PSK di kawasan Dolly dan sekitarnya, ternyata jumlah PSK di sana membengkak. Padahal, selama ini Dinsos memprediksi jumlah penjaja cinta di Dolly terus menurun. 

Berdasar hasil pendataan, jumlah sementara PSK mencapai 1.187 orang. Angka itu melebihi data PSK di tempat esek-esek tersebut pada 2012 yang hanya 1.022 jiwa. Kini data itu masih dicek ulang oleh petugas Dinsos Surabaya. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengecek ada tidaknya data ganda. Setelah itu, menurut rencana, data itu dibawa ke Kementerian Sosial (Kemensos).

BACA JUGA: Praka Heri Divonis 3 Tahun Penjara dan Dipecat dari TNI

Kabidrehabsos Dinsos Surabaya Dedi Sosialisto menegaskan, meski data yang diperoleh mengungkapkan bahwa jumlah PSK membengkak dari 2012, pendataan terus dilanjutkan. Sebab, data jumlah PSK dalam dua tahun terakhir ini belum pernah diperbarui. ’’Kemungkinan banyak yang tambah,’’ ujarnya.

Menurut Dedi, bertambahnya jumlah PSK tersebut masih diteliti lebih jauh. Tidak tertutup kemungkinan itu adalah perempuan harapan baru. Namun, menurut penjelasan petugas kelurahan, penambahan tersebut berasal dari PSK yang sudah insaf. ’’Katanya, penambahan itu diperoleh dari jumlah perempuan harapan yang sudah insaf. Kini mereka alih profesi seperti membuka toko kelontong,’’ paparnya.

BACA JUGA: Diombang-ambing RS, Pasien Jamkesmas Ngadu ke Wawali

Dedi menuturkan, jika memang mereka merupakan PSK yang sudah insaf, tetap dimasukkan dalam data yang akan menerima bantuan. Jadi, mereka tetap mendapat bantuan modal. Namun, bila mereka ternyata adalah PSK baru, pihaknya bakal memeriksa pemilik wisma. ’’Sebab, di dalam aturan, jelas tidak boleh ada penambahan jumlah PSK,’’ tegasnya.

Dia menambahkan, data tersebut Jumat (16/5) dibawa ke Kemensos. Di sana, data itu akan kembali diperiksa. Dedi menjelaskan, ketika pemeriksaan selesai, Kemensos segera membayar uang kompensasi Rp 7.050.000 kepada setiap PSK.

BACA JUGA: Data CJH Banyak tak Akurat, Pembuatan Paspor Terkendala

Ketua Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM) Kecamatan Sawahan Mariani Zaenal menyatakan, sebenarnya banyak PSK baru di Dolly dan Jarak. Namun, selama ini banyak mucikari yang tidak melapor. ’’Jadi, mereka mengelabui petugas kelurahan dan RT,’’ kata dia. (aph/c14/mas/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Sayur Desak Satpol PP tak Loyo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler