jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata menyeriusi dugaan tentang aliran dana Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi ke Teman Ahok, organisasi relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta. Lembaga pimpinan Agus Rahardjo itu bahkan sudah mendalami dugaan uang ilegal ke Teman Ahok.
Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, saat ini pihaknya sudah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) untuk mengusut uang ke Teman Ahok. "Masih pulbaket. Kami masih pengumpulan bahan keterangan," kata Basaria di markas KPK, Rabu (29/6) malam.
BACA JUGA: Lah, Pembebasan Sandera Kok Andalkan Filipina
Hanya saja, Basaria belum mau membuka sejauh mana perjalanan pulbaket itu. Namun, KPK justru sudah melangkah lebih jauh dibanding dugaan publik.
Menurut Juru Bicara KPK, Yuyuk Andriati Iskak, lembaga antirasuah itu akan memanggil sejumlah orang yang diduga tahu soal aliran uang ke Teman Ahok. Selain itu, KPK juga akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
BACA JUGA: Fakta Persidangan Bisa Jadi Pintu untuk Jerat Sekretaris MA
Dugaan adanya aliran uang sebesar Rp 30 miliar ke kas Teman Ahok mencuat saat KPK menggelar rapat bersama Komisi III DPR. Pada rapat tersebut, anggota Komisi III DPR dari PDIP, Junimart Girsang mengaku mendapat informasi tentang dana Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi ke Sunny Tanuwidjaja yang dikenal sebagai orang dekat Ahok, serta pendiri Teman Ahok, Hasan Nasbi.
Ketua KPK, Agus Rahardjo mengatakan bakal menerbitkan surat perintah penyelidikan baru. Hal itu merupakan pengembangan penyidikan dugaan suap pembahasan dua raperda reklamasi di Teluk Jakarta.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Mantaap! Rizal Ramli Siap Sulap Natuna Saingi Maldives
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Janda Ajak Putri Belianya Ladeni Pria Tua, Ini Reaksi KPAI
Redaktur : Tim Redaksi