'Staf Ahli SBY' jadi Buronan

SBY Perintahkan Polri Tangkap Irwannur Latbual Cs

Senin, 11 Juli 2011 – 16:50 WIB
Irwannur Latbual (tengah) dalam sebuah acara di Ternate, Maluku Utara. Latar belakang foto adalah backdrop bergambar para presiden yang menjiplak salah satu backdrop di Istana Kepresidenan. Foto : Istimewa

JAKARTA - Ulah Irwannur Latbual benar-benar membuat Istana gerahIrwannur yang mengaku-ngaku sebagai staf ahli Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itupun bakal segera berurusan dengan aparat penegak hukum.

Sebab, legalitas Badan Sumber Daya Manusia Indonesia Pemerhatian Pembangunan Ekonomi Daerah (BSDMI P2ED) yang disebut Irwannur bakal menjadi kementrian, sudah dibantah oleh Istana

BACA JUGA: Mahfud: Tak ada Lagi Surat Palsu di MK

Presiden SBY juga tahu ulah Irwannur yang mencatut nama kepala negara dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi sebagai Dewan Pendiri BSDMI P2ED.

"Presiden sudah tahu dan minta aparat segera bertindak untuk melakukan penyidikan
Bahkan kalau perlu melakukan penangkapan

BACA JUGA: Bahas Serangan Nazaruddin, SBY akan Konpres di Cikeas

Yang bersangkutan (Irwannur) sekarang dalam pencarian, karena orangnya sudah tidak ada lagi (di Riau)," tegas staf khusus Presiden bidang komunikasi, Heru Lelono, Senin (11/7).

Untuk menindak pelaku Irwannur Latbual dan kawan-kawan yang mengaku-ngaku sebagai staf ahli Presiden, juga SBY memerintahkan Mabes Polri segera bertindak
Diduga, tindakan Irwannur CS telah memakan korban di seluruh Indonesia.

Heru menambahkan, kasus penipuan dengan mencatut kelembagaan negara apalagi dengan mencatut nama Presiden SBY, sudah sering terjadi

BACA JUGA: Ruhut: Nazaruddin Ngomong, Aku Anggap Bohong

Heru menegaskan bahwa BSDMI tidak pernah ada, apalagi akan menjadi Kementrian sebagaimana yang disampaikan Irwannur CS.

"Badan itu tidak adaApalagi katanya dibentuk PresidenPresiden tidak pernah membentuk badan secara diam-diam, semua transparanIni sudah pasti tindakan kriminal dan kita imbau kepada para korban untuk segera melapor secara resmi agar pelaku ditindak," tegas Heru.

Karenanya para kepala daerah maupun pejabat yang ikut tertipu dengan memfasilitasi aktifitas BSDMI termasuk dengan menyambut kedatangan Irwannur, integritasnya dipertanyakan pihak IstanaSebab, sebagai kepala pemerintahan sebagai perpanjangan tangan Presiden di daerah, kepala daerah harusnya mengetahui lembaga yang didirikan oleh Presiden.

"Integritas kepala daerah itu patut dipertanyakanMasa tidak tahu lembaga bentukan Presiden atau tidak? Karena presiden kalau bentuk lembaga, selalu transparan dan tidak pernah dibelakang layar,"tegas Heru.

Sementara Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, juga gerah dengan pencatutan ituApalagi seperti pernyataan Sekjen BSDMI, Syafudin, yang mengaku telah memberikan surat pembentukan BSDMI kepada Sudi"Tidak ada surat itu, bohongTidak ada lembaga ituIni semua penipuan," tegas Sudi.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2020, Jet Tempur RI-Korsel Diproduksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler