Staf KPU Dibunuh, Kapolda: Saksi Mendengar Pelaku Berteriak 'Kamu Indonesia, Ya'

Selasa, 11 Agustus 2020 – 21:27 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. Foto: Antara

jpnn.com, JAYAPURA - Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo Hendrik Johpinski (25) meninggal akibat dianiaya orang tak dikenal (OTK) di Dekai.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan jika korban tidak sedang bertugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih ketika dianiaya.

BACA JUGA: Anggota KPU Kota Tangerang Mengaku Diancam Dibunuh

"Memang korban Hendrik adalah ASN yang bertugas di KPU Yahukimo, namun saat insiden yang menewaskan dirinya, yang bersangkutan tidak sedang menjalankan tugas apalagi melakukan coklit terkait tahapan pilkada," kata Paulus Waterpauw, di Jayapura, Selasa (11/8) malam.

Berdasarkan laporan yang diterima, katanya, saat itu korban yang dibonceng rekannya Kenan Mohi (38) dalam perjalanan kembali ke Dekai menggunakan sepeda motor, setelah mengantar obat untuk istri Kenan Mohi yakni Karolina Pahabol.

BACA JUGA: MY Kaget Uang Rp 115 Juta di ATM Tinggal Rp 3 Juta

"Hendrik Johpinski dan Kenan Mohi adalah staf KPU Yahukimo," kata Kapolda.

Dia menjelaskan, insiden yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIT itu berawal sekembali keduanya dari mengantar obat untuk Karolina Pahabol (30), istri Kenan Mohi.

BACA JUGA: Bikin Malu, Bupati dan Sekda Agam jadi Tersangka, Ini Kasusnya

Saat berada di perjalanan keduanya diadang warga yang menanyakan asal korban dan minta keluarkan KTP.

Namun, saat korban mengeluarkan KTP, dia ditikam dari belakang, kata Waterpauw seraya menambahkan, melihat korban dianiaya Mohi sempat berupaya menolong namun tiba-tiba datang seorang warga dari arah hutan ikut menyerang korban.

"Belum diketahui pasti motifnya, namun dari keterangan Mohi terungkap para pelaku usai melakukan aksinya langsung berjalan ke arah hutan," kata Waterpauw.

Saat ini pasangan suami istri yakni Kenan Mohi dan Karolina Pahabol sedang dimintai keterangan pleh penyidik di Mapolres Yahukimo di Dekai.

"Kenan Mohi sempat menyatakan mendengar penyerang menyatakan ke korban "Kamu Indonesia ya"," ungkapnya.

"Saya sudah menyampaikan ke anggota KPU RI Hasyim Asy'ari bila korban saat itu tidak dalam rangka tugas coklit," ujarnya.

Korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) akibat luka-luka yang dideritanya, dan saat ini jenazahnya disemayamkan di masjid Dekai.

Dijadwalkan Rabu (12/8), jenazah Hendrik Johpinski dievakusi ke Banyumas, Jawa Tengah untuk dimakamkan.

Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu dari 11 kabupaten di Papua yang sedang melaksanakan tahapan pilkada. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler