Stafsus Jokowi Sebut Masalah Penanganan Sampah Sudah Akut

Rabu, 25 Oktober 2017 – 22:50 WIB
Stafsus Presiden Diaz Hendropriyono bersama peserta Indonesian Youth Marine Debris Summit. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Pemuda Indonesia harus memiliki peran utama untuk membawa perubahan, termasuk merubah paradigma berpikir masyarakat mengenai sampah.

Demikian disampaikan Diaz Hendropriyono, staf khusus Presiden Joko Widodo dalam Indonesian Youth Marine Debris Summit di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta, Rabu (25/10).

BACA JUGA: Stafsus Presiden: Penyerang Kemendagri Dipulangkan Saja

Dia menjelaskan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa dunia sedang mengalami perubahan sangat cepat, yang khususnya didorong karena kemajuan teknologi.

Di era kompetitif seperti sekarang ini, semua pihak harus cepat menghadapi perubahan jika tidak ingin tertinggal.

BACA JUGA: Simak Nih, Pesan Putra Pak Hendropriyono soal Kelakuan ISIS

Diaz memandang bahwa permasalahan sampah saat ini sudah sangat akut sehingga menghambat kompetensi dan kapasitas Indonesia untuk bersaing di panggung internasional.

"Volume sampah yang mencapai sekitar 64 juta ton per tahun masih belum diolah secara optimal, baik untuk mengurangi polusi maupun memberikan nilai tambah ekonomi," katanya.

BACA JUGA: Stafsus Presiden: Kultur Individualisme Memecah Belah Bangsa

Diaz menekankan bahwa pentingnya menjaga kebersihan laut Indonesia dengan meninggalkan paradigma lama kumpul angkut buang menjadi reduce reuse and recyle.

Dengan kata lain, pengelolaan sampah akan lebih baik ditangani di hulu dengan mengurangi sampah daripada mencoba mencari solusi untuk mengolah sampah yang ada.

Dia mengingatkan, delapan dari 10 destinasi wisata unggulan merupakan berbasis bahari. Namun, di saat yang sama, sekitar 80 persen dari sampah yang berada di laut merupakan berasal dari daratan yang jelas menghambat pencapaian prioritas pemerintah di bidang pariwisata.

"Penanganan sampah bukan hal kecil, dan merupakan hal sangat strategis yang akan menentukan apakah kita survive atau tertinggal dari bangsa-bangsa lain," imbuh Diaz.

Indonesian Youth Marine Debris Summit yang diadakan Divers Clean Action sendiri dihadiri Direktur Pengelolaan Sampah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Sudirman, Asisten Deputi Bidang Iptek Kemenko Maritim Nani Hendiarti, serta ratusan pemuda dari berbagai provinsi yang tergabung dalam komunitas penyelam. (wah/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemko Ngotot Kembalikan Pengelolaan Sampah ke Swasta


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler