Startup Indonesia Memukau VC Australia di Ajang Speed Dating

Kamis, 02 September 2021 – 21:46 WIB
Ajang 360 Lightning Speed Australia-Indonesia startup Virtual Speed Dating. Foto: dok. Xendit

jpnn.com, JAKARTA - Ekosistem startup tanah air yang tumbuh subur telah lama menarik perhatian investor dari berbagai negara, seperti China, Singapura, Amerika Serikat dan Jepang.

Beberapa tahun belakangan, perusahaan-perusahaan modal ventura (VC) di Australia juga mulai menunjukkan minatnya terhadap sektor startup Indonesia.

BACA JUGA: Pemodal Ventura Bisa Membantu Startup Bertahan di Tengah Pandemi

Xendit, perusahaan payment gateway ikut mendorong perkembangan terbaru ini dengan menyelenggarakan ajang ‘kencan kilat’ virtual yang mempertemukan 50 startup teknologi dari Indonesia dengan 7 perusahaan modal ventura dari Australia.

Acara bertajuk 360 Lightning Speed Australia-Indonesia startup Virtual Speed Dating itu diadakan selama delapan hari dan didukung oleh Komisi Perdagangan dan Investasi Australia (Austrade) dan Alumni Grant Scheme (AGS), yang dikelola oleh Australia Awards di Indonesia.

Ajang ‘kencan kilat’ tersebut diawali dengan sesi konsultasi individu yang diadakan pada 18 hingga 20 Agustus 2021. Pada tahap ini, konsultan dari perusahaan konsultasi PrepareLabs memberikan masukan dan kritik membangun untuk pitch deck masing-masing startup.

BACA JUGA: Pandemi Belum Usai, Kominfo Ajak Komunitas Startup Tingkatkan Layanan Digital & Inovasi Produk

Pada sesi ‘kencan kilat’ yang diadakan setelahnya pada tanggal 23-27 Agustus 2021, masing-masing startup diberikan waktu 10 menit untuk mempresentasikan rencana bisnis mereka di hadapan calon investor.

Luthfi Juharta, Business Development Experiment & Partnership di Xendit mengatakan acara ini bertujuan memperkenalkan ekosistem startup teknologi di Indonesia dengan ekosistem modal ventura di Australia.

BACA JUGA: Dapat Suntikan Modal USD 64,6 Juta, Xendit Makin Giat Dorong Digitalisasi UMKM

"Kami berharap ke depannya akan ada lebih banyak perusahaan modal ventura Australia yang berpartisipasi dan terus memperhatikan perkembangan startup di Indonesia, agar mereka bisa mengenali bahwa ini adalah lahan yang menarik untuk menanamkan investasi mereka,” kata Luthfi dalam keterangan tertulis, Kamis (2/9).

Dia menambahkan bahwa Xendit menyelenggarakan 360 Lightning Speed untuk membantu pertumbuhan UKM di tanah air.

Komisioner Austrade untuk perdagangan dan investasi di Indonesia Hannah Wade mengatakan bahwa pihaknya ingin memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dan Australia untuk dapat bertumbuh bersama demi masa depan yang lebih baik.

"Mungkin pertemuan ini dapat mencetuskan ide baru dan menciptakan relasi baru," tuturnya.

Acara ‘kencan kilat’ 360 Lightning Speed dibiayai seluruhnya oleh pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme yang dikelola oleh Australia Awards di Indonesia.

AGS telah membiayai dan mendukung lebih dari 230 proyek alumni sekolah Australia di Indonesia yang memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Di antara 50 startup teknologi yang mencari investasi melalui ajang ‘kencan kilat’ tersebut yaitu perusahaan rintisan di bidang aquaculture ALGA Aquatech, marketplace penyewaan barang CUMI, platform earned wage access (EWA) PaidbaQ, platform perencanaan dan konsultasi keuangan Halofina, dan aplikasi pengelolaan energi Leastric. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler