jpnn.com - MATARAM - Setelah meletus dan mengembuskan debu, asap, dan kerikil pada Minggu (25/10), kemarin aktivitas vulkanis anak Gunung Rinjani, Barujari belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Gunung itu masih berstatus waspada level II.
“Masih ada peningkatan kegempaan tremor," kata Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Wilayah Timur Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Devy Kamil Syahbana kepada Lombok Post (Jawa Pos Grup).
BACA JUGA: Setiap Bercinta, Suami Lebih Suka Memandangi Poster Artis Korea di Tembok, Istrinya pun Dicerai
Data dari alat seismometer menunjukkan bahwa ada semacam getaran yang disebabkan pergerakan magma dari dalam gunung ke permukaan. Hingga pukul 12.00 Wita kemarin, ada sedikitnya delapan kali gempa tremor dengan amplitudo 3-6 milimeter dan durasi 5-45 detik.
Dalam 12 jam terakhir, ada dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo maksimum 6 milimeter dan durasi 5-8 detik.
BACA JUGA: Tangkal Telekomunikasi Malaysia, Pedalaman Nunukan Bebas Blank Spot
Pemerhati gunung berapi melakukan pengamatan secara visual. Namun, berdasar hasil pengamatan tersebut, tidak terlihat adanya aktivitas letusan. Hanya terlihat asap tipis. "Jadi, peningkatan aktivitas ini belum signifikan," ungkap Devy.
Dengan alasan tersebut, ditetapkan, Gunung Barujari masih berstatus waspada level II. Masyarakat dilarang beraktivitas di sekitar kaldera Gunung Rinjani, termasuk sekitar Danau Segara Anak. "Kita tetap merekomendasikan penutupan pintu pendakian Rinjani," katanya.
BACA JUGA: Kisah Suami yang Rela Ceraikan Istri Karena Dilarang Ngefans Artis-artis Cantik Korea
Kemungkinan adanya letusan susulan masih ada. Meski begitu, pihak berwenang tidak bisa memastikan apakah akan benar terjadi dan kapan pastinya akan terjadi. "Tapi, kemungkinan meletus besar masih sangat kecil," jelas Devy. (uki/puj/JPG/c10/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajero Tertabrak Babaranjang, Begini Jadinya...
Redaktur : Tim Redaksi