jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Tak ada yang menyangkal mobil Mitsubishi Pajero memiliki tampilan yang gagah dan kekar. Tapi, kesan itu hilang seketika saat menyaksikan Pajero nopol BE 1477 AO ringsek diseruduk kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) pukul 01.35 WIB kemarin, di Jalan Bungur, Tanjunggading, Tanjungkarang Timur (TkT).
Dari keterangan warga di lokasi kejadian, mobil Pajero saat itu melaju kencang ke arah perlintasan kereta api. ’’Mobil sempat diminta berhenti karena ada kereta yang akan lewat. Tetapi, mobil tetap melaju. Akibatnya, mobil tertabrak kereta api babaranjang yang melaju pelan dari arah Panjang menuju Palembang,” kata Pj. Kapolsekta Tanjungkarang Timur (TkT) AKP Edi Saputra menjelaskan,
BACA JUGA: Waduh, Selat Sunda Diselimuti Kabut Asap
Akibatnya, imbuh dia, mobil yang ditumpangi satu wanita dan empat pria itu ringsek di bagian kanan akibat tertabrak.
’’Saat tiba di lokasi kejadian, para penumpang mobil sudah kabur. Karena ini sebuah kecelakaan, maka langsung ditangani Satlantas Polresta Bandarlampung,” pungkasnya.
BACA JUGA: 23 Ribu Warga di Daerah Ini Masih Buta Aksara
Terpisah, Kasatlantas Polresta Kompol M. Budhi Setiadi membenarkan adanya peristiwa kecelakaan yang terjadi di wilayah TkT tersebut. Ia mengatakan, dua dari lima penumpang mengalami luka ringan.
“Kelimanya sudah ditemui dirumah masing-masing. Hanya dua yang mengalami luka ringan, sisanya baik-baik saja,” katanya lagi.
BACA JUGA: Sudah Tiga KRI Merapat ke Dermaga Banjarmasin
Budhi melanjutkan, dari keterangan sopir mobil mengaku dirinya tidak tahu kalau ada kereta yang mau melintas pada saat itu. Supir berkilah tidak melihat lampu pada kereta api yang melintas, ia juga mengatakan bahwa tidak ada penjaga yang memperingatkan saat kereta hendak melintas.
’’Tetapi, saat kita cek ke lokasi, ternyata penjaga perlintas rel kereta ada ditempat,” sambung Budhi.
Pemeriksaan lebuh jauh, Budhi mengatakan, pihaknya juga telah mendatangkan tim Inafis Polresta Bandarlampung ke lokasi kejadian. Terkait dugaan, berkendara dalam keadaan mabuk, Budhi mengatakan menerima informasi tersebut.
Unit Satres Narkoba Polresta Bandarlampung juga telah di turunkan untuk melakukan tes urin kepada kelima penumpang mobi termasuk supir, dan hasilnya negatif.
“Memang ada informasi kalau saat itu (supir, red) sedang mabuk, tapi memang tidak ditemukan barang bukti seperti minuman keras. Hasil tes urinnya juga negatif,” jelasnya.
Masih kata Budhi, perkara tersebut telah dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Bandarlampung untuk dilakukan pemeriksaan lebih jauh. “Karena ini merupakan kecelakaan dengan kereta Api, makan penyidikan diambil alih oleh Reskrim Polresta,” tukasnya.
Disamping itu, Humas PT. KAI Subdivre III.2 Tanjungkarang, Muhaimin mengatakan kejadian tersebut sempat mengganggu pengiriman batu bara. “Jalur kereta api sempat berhenti sampai evakuasi selesai pukul 07.00 WIB,” katanya.
Ia melanjutkan, akibat kejadian ini, pihaknya mengalami kerugian sebab kereta api barang dan batu bara tidak jalan selama tujuh jam. Meski sudah dilakukan evakuasi sementara, posisi mobil masih berada di pinggir rel. “Selepas evakuasi dilakukan. Alur sudah berangsur normal, kami sedang berusaha menyelesaikan keterlambatan pengiriman,” kata dia. (ega/c1/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabut Asap Selimuti Selat Sunda, Kapal Merak-Bakauheni Terancam Berhenti Beroperasi
Redaktur : Tim Redaksi