Status Literasi Digital Indonesia 2022 Meningkat, Simak Data Lengkapnya 

Senin, 06 Februari 2023 – 22:45 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center meluncurkan status literasi digital Indonesia 2022 pada 1 Februari. Foto Humas Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan status literasi digital Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 dibandingkan tahun 2021, yaitu 3,49.

Skor tersebut menunjukkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia berada pada kategori “sedang”. 

BACA JUGA: Status Literasi Digital Indonesia 2022 Masuk Kategori Sedang

"Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2022 ini menggunakan empat pilar, yaitu kecakapan digital.(Digital skill), Etika Digital (digital ethics), Keamanan Digital (digital savety), dan budaya digital (digital culture)," terang Semuel Abrijani  dalam keterangannya, Senin (6/2).

Dia melanjutkan pilar budaya digital (3,84) memiliki skor tertinggi, diikuti etika digital (3,68), kecakapan digital (3,52) dan keamanan digital (3,12).

BACA JUGA: Genjot Literasi Digital, Kemenkominfo Jangkau 425 Ribu Orang di Jateng & DIY

“Hasil survei ini menjadi pijakan bagi kami dalam melakukan pemetaan target sasaran serta pemetaan kebutuhan literasi digital masyarakat, agar Program Nasional Literasi Digital dapat dieksekusi secara efektif dan tepat sasaran,” jelas Semuel. 

Deputy Head Katadata Insight Center Vivi Zabkie menyampaikan mengenai kilas balik survei literasi digital yang telah dilakukan sejak 2020.

BACA JUGA: Gembleng Puluhan ASN Kemendikbudristek Jadi Trainer Literasi Digital

Selain literasi digital, ada beberapa penemuan yang didapatkan selama melakukan survei, seperti perubahan pola hidup masyarakat yang berhubungan dengan intensitas penggunaan internet.

“Orang sudah banyak bercakap offline, tetapi belanja (produk digital]-nya naik. Kenapa bisa begini? Kemungkinan bisa dijawab dengan temuan lain yang menunjukkan bahwa platform media sosial yang digunakan lebih banyak yang berbasis video," tutur Vivi.

Dia juga menyampaikan bahwa responden yang mengikuti kegiatan Literasi Digital otomatis tingkat literasi digitalnya makin baik.

Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan indeks literasi digital antarprovinsi yang tidak terlalu signifikan atau mulai ada pemerataan. 

Adapun lima provinsi yang memiliki indeks Literasi Digital tertinggi adalah D.I Yogyakarta (3,64), Kalimantan Barat (3,64), Kalimantan Timur (3,62), Papua Barat (3,62), dan Jawa Barat (3,61).

Sementara itu, Ketua Umum Siberkreasi Donny Budi Utoyo menyoroti hasil survei yang menyatakan bahwa media sosial menjadi medium nomor dua yang dipercaya masyarakat sebagai sumber informasi setelah televisi. 

Donny menyampaikan bahwa, media sosial menjadi tempat pertempuran antara informasi positif dan negatif.

Hal tersebut menuntut para penggunanya untuk menjadi khalayak aktif yang harus selektif dan bijak dalam memilih informasi. 

“Tidak apa-apa percaya pada media sosial sebagai sumber informasi, asalkan tahu media sosial mana yang memberikan informasi positif dan terpercaya,” tambah Donny.

Direktur Pemberdayaan Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan survei terkait indeks literasi digital perlu dilakukan. Menurutnya survei ini menjadi penting karena dapat dijadikan tolok ukur pencapaian kerja di periode tertentu.

Selain itu, survei ini juga dapat memberikan informasi mengenai titik kelemahan yang dimiliki oleh kinerja tahun sebelumnya, sehingga dapat dilakukan evaluasi untuk menjadi lebih baik di tahun selanjutnya.

Menurut hasil survei, pilar keamanan digital menjadi yang paling rendah di antara pilar-pilar lainnya. Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian di rencana kerja tahun selanjutnya.

“Keamanan digital menjadi pilar yang paling rendah. Ini pekerjaan rumah bagi kami karena teknologi itu berubah, modusnya juga berubah, bahkan sekarang teknologi membawa efek psikologis. Itu akan menjadi concern di tahun ini,” ungkap Bonifasius. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler