jpnn.com - BATAM - Panglima Koarmabar, Laksamana Muda A Taufiq R menegaskan perairan Selat Malaka yang masuk wilayah Indonesia tidaklah seseram yang didengungkan oleh negara lainnya, sebagai gudang perompak. Jenderal bintang dua yang pernah menjabat sebagai Komandan Gugus tempur laut Armabar tahun 2011 ini menegaskan Perairan Selat Malaka sangat aman dilintasi atau dilayari.
"Kenapa stigma perairan di Selat Malaka masih terkenal seram? Ya ada beberapa faktor yang mempengaruhi itu. Misalnya saja, sering kali di perairan Selat Malaka dipublikasikan terjadi perompakan. Setelah kami cek dilapangan, ternyata bukan perompakan," tegas Taufiq.
BACA JUGA: Koarmabar WFQR, Ungkap Keberadaan Jaringan Lain Perompak MT Orkim Harmony
"Istilahnya info adanya perompakan di Selat Malaka, tak sepenuhnya benar ternyata setelah kami turun langsung ke lapangan. Dan laporan terjadi perompakan ternyata tak benar itu sudah dimasukkan ke dalam catatan atau record oleh negara lain sudah terjadi perompakan. Makanya kesannya di Selat Malaka ini gudangnya perompak," ujarnya menambahkan.
Taufiq mencontohkan kejadian laporan yang pernah ia tangani di Selat Malaka tentang laporan perompakan MT APL Denver pada 28 januari tahun ini di Selat Philip. Ternyata setelah diinvestigasi langsung dilapangan, ditemukan ketidak sesuaian antara usaha dengan resiko yang dihadapi perompak.
BACA JUGA: Terdakwa Kasus Cipaganti Harapkan Majelis Hakim Beri Keadilan
"Masak kerugiannya hanya tiga pasang sepatu kerja. Itu kan nggak masuk akal. Mana ada perompak hanya mengambil sepatu tiga pasang saja. Sedangkan resikonya bisa tewas. Itupun sudah masuk record di negara lain sudah terjadi perompakan," ujar Taufiq keheranan.
Pangkoarmabar menjamin perairan di Selat Malaka bebas perompak. Ia menghimbau kepada pengguna laut di Indonesia pada umumnya dan Selat Malaka khususnya untuk terus bernavigasi dengan rasa aman.
BACA JUGA: 3 Korban Tertimpa Pesawat Hercules Selamat
"Jika mendapatkan masalah di laut Indonesia ataupun perairan Selat Malaka terkait keselamatan, agar langsung menghubungi WFQR atau tim khusus Koarmabar untuk penangangan teror di laut. Kami semaksimal mungkin akan tetap memastikan keamanan serta keamanan pengguna laut di Indonesia khususnya Selat Malaka," tegas Taufiq.
Diberitakan sebelumnya telah terjadi pembajakan MT Orkim Harmony hari Kamis 11 Juni 2015 di perairan Malaysia. Berkat kerjasama yang baik dari Koarmabar, otoritas Malaysia, Singapura, serta Vietnam, sehingga pembajakan dapat digagalkan.
Seluruh ABK berjumlah 22 orang ditemukan dalam keadaan selamat. Hanya satu orang yang menderita luka tembak karena nekat melawan perompak. Adapun perompak sebanyak delapan orang, seluruhanya telah ditangkap otoritas Vietnam dan akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.(gas/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Tagih Janji Menteri Rini
Redaktur : Tim Redaksi