BACA JUGA: Jelang Lebaran, Harga Sawit Membaik
Padahal kuota pemerintah di tahun 2010 sebesar 36,5 juta kiloliter itu seharusnya baru berakhir di bulan Desember."Itukan baru prediksi kalau seandainya tidak ada upaya-upaya yang kita lakukan
BACA JUGA: Perlu Dibentuk Dewan Pengawas OJK
Karena 36,5 juta KL itukan perintah UU, maka itu harus diamankan dan dilakukan pengawasan," ujar Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, usai memimpin rapat koordinasi terbatas di kantornya, Senin (30/8).Sempat muncul opsi, Pemerintah akan mulai melakukan pembatasan BBM bersubsidi mulai September mendatang, namun Hatta menegaskan bahwa hal tersebut belum menjadi sebuah kebijakan resmi dari Pemerintah
"Yang jelas pengawasan dan pengaturan dilakukan BPH migas
BACA JUGA: Ada Jenderal di Belakang PLTA Asahan I
Kita akan tetap berada dalam koridor kuotaLebaran ini penggunaan BBM subsidi kita prediksi akan melampui kuotaMaka itulah yang akan kita bahas tersendiri sekarang ini," kata Hatta.Dengan terjadinya lonjakan permintaan BBM bersubsidi, terutama H-3 dan H+3 lebaran, dikatakan Hatta yang terpenting adalah kebijakan Pemerintah untuk tetap mengamankan stok BBM subsidi hingga jadwal penyaluran akhir tahun.
"Terutama bagaimana melakukan fungsi pengawasan dan pengaturan oleh BPH Migas agar betul-betul tidak ada penyimpangan-penyimpangan penyaluran BBMKalau BBM saat lebaran kita siaga, karena kita prediksi akan lebih banyak dari hari biasaTapi secara keseluruhan, kita akan balance lagi," kata Hatta.
Ditambahkannya, kalaupun kuota BBM subsidi kurang dari kebutuhan di masyarakat, Pemerintah akan tetap berupaya tambahan BBM subsidi tidak akan memberatkan APBN, karena tambahannya diprediksi tidak akan mencapai 40 juta KL.
"Tidak akan sampai segitu angkanyaPerhitungannya saja masih belum tapi saya yakin tidak akan sampai segituMemang kalau tidak ada upaya antisipasi, akan melewati kuota (36,4 juta KL)Makanya dari sekarang kita harus hitung dan melakukan upaya-upaya agar tidak melewatinya," jelas Hatta.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembako Aman, Produk Kadaluwarsa jadi Ancaman
Redaktur : Tim Redaksi