jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan sampai saat ini ketersediaan beras di pasaran secara nasional masih mencukupi dan harga tetap terkendali.
Amran sudah memantau langsung kondisi stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Satgas Pangan Polri pada Minggu (11/11).
BACA JUGA: Ini Penyebab Harga Beras Naik versi Pedagang
"Kami mengecek pangan di lapangan mulai jam lima pagi. Alhamdulillah, semua posisi stabil. Tidak ada alasan harga naik. Maaf, jangan lagi dibawa ke ranah politik,” ujar Amran, Selasa (13/11)
Berdasarkan pantauan di PIBC pada 12 November, stok beras mencapai lebih dari 51 ribu ton.
BACA JUGA: Pantau Beras, Mentan & Pak Buwas Gelar Sidak di 2 Pasar
Jumlah itu dianggap telah masuk kategori aman serta mencukupi. Bahkan ketersediannya lebih besar dibandingkan November tahun lalu yang sekitar 45 ribu ton.
Tercukupinya ketersediaan beras nasional tersebut mendapat tanggapan positif dari Staf Khusus Presiden Joko Widodo Ahmad Erani Yustika.
BACA JUGA: Terbukti, Program Kementan Mampu Muliakan Petani
Menurut Erani, terkendalinya sektor pangan disebabkan harga bahan makanan tergolong stabil, termasuk beras, yang merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi Oktober hanya sebesar 0,28 persen.
"Kelompok bahan makanan hanya mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Jadi, harga amat stabil," ucap Erani.
DIrektur Utama PT Food Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi juga menjamin ketersediaan beras nasional cukup aman dan tak akan menimbulkan gejolak kenaikan harga karena telah diantisipasi sebelumnya oleh Bulog.
"Dalam kondisi saat ini, produksi pertanian beras kita sebenarnya cukup. Kalau di Jakarta, saya harus sampaikan cukup. Pasokan masih normal,” kata Arief.
Sementara itu, pengamat ekonomi pertanian Universitas Trilogi Muhamad Karim menilai data jaminan tercukupinya stok beras di pasaran menandakan keseriusan kinerja Amran terhadap peningkatan produksi pangan selama empat tahun.
Sebagai informasi, data BPS menunjukkan dari sektor pertanian mampu mengendalikan inflasi bahan makanan pada 2017 sebesar 1,26 persen.
Angka tersebut turun 88,9 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar 11,35 persen.
Berdasarkan data Global Food Security Indes (GFSI) 2018, peringkat ketahanan pangan Indonesia semakin baik dari peringkat ke 72 pada 2014 menjadi urutan ke 65 pada pada 2018 dari jumlah 113 negara. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buwas Sebut Stok Beras Aman hingga Pertengahan 2019
Redaktur & Reporter : Ragil