jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang memastikan stok beras di daerah itu aman.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang M Raimon Lauri.
BACA JUGA: Tinjau Komoditas Pangan di Pasar Jatinegara, Jokowi Akui Harga Beras Tinggi
"Alhamdulillah untuk stok beras di Palembang aman," ungkap Raimon, Kamis (28/9).
Ketersediaan stok beras itu dipastikan mencukupi hingga Desember setelah pemerintah pusat dengan Bulog melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
BACA JUGA: Viral Korban Begal Dipalak Oknum Polisi, Kombes Budi Bereaksi
"Ada sekitar 22 ton beras yang disiapkan melalui program tersebut dan kini telah didistribusikan sebanyak 11 ton," kata Raimon.
Program tersebut dilaksanakan melalui Dinas Perdagangan dengan cara membuat gerai sembako di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Palembang.
BACA JUGA: RUU TNI Jadi Ancaman Bagi Demokrasi?
"Masyarakat bisa membeli di pasar tradisional dengan pedagang yang ada spanduk bertuliskan program Bulog SPHP," ujar Raimon.
Lebih lanjut Raimon mengatakan bahwa masyarakat bisa membeli langsung beras tersebut di seluruh pasar tradisional yang ada tanpa persyaratan apa pun.
"Semua kalangan masyarakat bisa membeli beras tersebut dengan harga yang telah ditetapkan Bulog. Namun, kami mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan belanja sesuai dengan kebutuhan," pesan Raimon.
Sebelumnya Kepala Perum Bulog Sumsel Babel Mohammad Alexander mengatakan telah menggelontorkan beras bantuan kepada penerima bantuan pada tahap kedua yaitu 582.370 keluarga penerima manfaat (KPM).
Total beras yang digelontorkan sebanyak 17.457 ton sampai dengan bulan November 2023.
Terjadinya perbedaan jumlah KPM dibanding tahap pertama, lantaran masih adanya pembaruan dan pencocokan data dari Kementerian Sosial.
Untuk rincian masing-masing wilayah di antaranya 2.494 ton untuk Kantor Wilayah Sumsel, 922 ton Kantor Cabang Ogan Komering Ulu (OKU), 1.195 ton Kantor Cabang Lahat, dan 719 ton Kantor Cabang Lubuklinggau, serta Bangka sebanyak 350 ton dan Belitung sebanyak 137 ton. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati