Stok Obat Difteri di Indonesia Menipis

Kamis, 28 Desember 2017 – 21:10 WIB
Pemberian vaksin. Foto: dok. Jawapos

jpnn.com, BOGOR - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengakui menispisnya stok obat obat difteri atau ADS (anti difteri serum) yang tersedia.

Untuk memenuhi kebutuhan bagi program imunisasi ulang atau outbreak response immunization (ORI), Kementerian Kesehatan telah mendatangkan lagi ADS dari India.

BACA JUGA: Inilah Gejala Awal Penyakit Difteri

Selain adanya bantuan dari WHO, pemerintah juga akan melakukan impor kekurangannya.

"Sudah, bantuan dari India. Kita impor (juga). Bio Farma masih ada 700 vial (tabung-red), terus kemarin datang dari India 500 dan akan datang lagi. Itu pemberian dari WHO. Yang baru dari India," ucap Nila di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA: Mahasiswa UIN Meninggal karena Difteri, DPR Soroti Kemenkes

Dia menyebutkan kebijakan mengimpor serum antidufteri harus dilakukan karena tidak diproduksi di tanah air, melainkan di India.

Sementara obat tersebut harus selalu tersedia.

BACA JUGA: Wabah Difteri Meluas, Legislator PKS Waswas

Nila juga menyebutkan bahwa ADS ini digunakan untuk masyarakat yang sudah terkena difteri.

Bagi yang belum diberikan vaksin imunisasi untuk kekebalan tubuh.

"Kalau sudah terkena, sudah pasti positif, kasih serum. Tambahan, antibiotik plus serum," jelas.

Nila menyebutkan jumlah serum ADS yang tersedia sekarang hanya 1.200 vial.(fat/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler