Stok Pupuk Bersubsidi di Sulteng Aman, Mentan: Distribusi Harus Tepat Sasaran

Selasa, 16 Februari 2021 – 12:57 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pupuk bersubsidi di Sulawesi Tengah (Sulteng) dipastikan tidak mengalami masalah. Pihak PT Pupuk Kalimantan Timur memastikan stok pupuk bersubsidi untuk petani di Sulteng sudah aman dan siap disalurkan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan stok pupuk bersubsidi tetap aman pada masa pandemi Covid-19 saat ini dan penyalurannya pun tepat sasaran.

BACA JUGA: Pencuri 440 Karung Pupuk Urea Bersubsidi Diburu Polisi, Lihat Baik-baik, Ini Tampang Pelakunya

“Pendistribusian pupuk harus benar-benar untuk petani yang memiliki lahan di bawah dua hektare, jangan sampai salah sasaran penerima," kata Mentan SYL, Minggu (14/2).

Mentan SYL menambahkan, pemerintah melakukan detailing check and re-check guna menyelesaikan permasalahan distribusi. Dengan demikian pupuk bersubsidi didistribusikan sesuai kebutuhan.

BACA JUGA: Minahasa Minta Tambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Dia menegaskan, jumlah stok pupuk bersubsidi yang disiapkan tahun ini sudah sesuai dengan permintaan. Hal ini untuk meyakinkan petani di seluruh Indonesia bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi aman.

"Saya minta jangan terlambat beri pupuk kepada petani yang benar-benar membutuhkan. Apalagi di saat kondisi seperti ini, ketersediaan pangan wajib terjaga," katanya.

BACA JUGA: Talkshow Bersama Gus Miftah, Mentan Syahrul Bicara Persiapan Pangan Ramadan 2021

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy berharap, pupuk-pupuk yang telah terdistribusi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

“Kementan, saat ini menggerakan percepatan tanam untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita dari PSP mendukung program-program tersebut, dengan terus mendistribusikan pupuk, sehingga petani bisa tanam terus, dan produksi bahan pangan bisa terus tersedia,” kata Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy juga meminta daerah melakukan pengawalan dan koordinasi melalui wadah KP3 dalam rangka pengamanan issu terkait kelangkaan pupuk bersubsidi. Jika terjadi kekurangan alokasi pupuk bersubsidi pada masing-masing wilayah, baik di tingkat kecamatan dan/atau kabupaten/kota, maka dapat dilakukan pengajuan permintaan tambahan alokasi pupuk bersubsidi.

"Untuk kekurangan alokasi pupuk bersubsidi pada satu atau beberapa wilayah di tingkat kecamatan dalam satu wilayah kabupaten/kota, agar terlebih dahulu dilakukan upaya optimalisasi alokasi pupuk bersubsidi yang tersedia melalui realokasi antar kecamatan oleh kepala dinas daerah kabupaten/kota," bebernya.

Koordinator Pemasaran Wilayah Sulteng PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim), Rozi mengatakan, stok urea subsidi untuk petani di Sulawesi Tengah (Sulteng) siap disalurkan. Pupuk tersebut merupakan stok untuk subsidi tiga bulan ke depan.

“Kita sudah ready untuk mencukupi kebutuhan 3 bulan depan, ada sebanyak 9.988 ton pupuk urea,” kata Rozi.

PT Pupuk Kaltim juga menyediakan stok pupuk formula khusus kakao subsidi di 4 Kabupaten di Sulteng untuk tahun 2021. Terdiri dari Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Banggai.

Kemudian Rozi juga menginformasikan bahwa pupuk formula kakao subsidi sudah siap di salurkan untuk musim pemupukan pertama bulan Februari-Maret 2021.

“Totalnya alokasi 4.000 ton untuk tahun ini pupuk formula kakao. Disalurkan di musim pertama pemupukan bukan Februari-April,” katanya.

Selain itu PT Pupuk Kaltim, saat ini juga mengembangkan program Agro Solution di wilayah Sulteng.

Program ini dikembangkan melalui pemanfaatan kawasan pertanian. Nantinya konsep yang digunakan adalah aliansi kemitraan berkelanjutan. Konsep tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan pemerintah dan multipihak.

Program Agro Solution dikembangkan untuk meningkatkan keunggulan hasil pertanian secara kompetitif. Melalui program ini juga diharapkan terbentuknya komunitas masyarakat yang produkti. Sehingga ketersediaan pangan sesuai kebutuhan pasa akan meningkat.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler