Strategi Home Credit Indonesia Melewati Krisis Pandemi

Rabu, 28 April 2021 – 18:37 WIB
Strategi Home Credit Indonesia melewati krisis pandemi. Foto: Home Credit Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan berbasis teknologi Home Credit Indonesia (Home Credit), berhasil melewati badai pandemi Covid-19 didorong oleh strategi bisnis yang adaptif dengan mengedepankan hubungan pelanggan melalui customer journey dan keunggulan operasional bisnis yang serba digital.

Perusahaan juga ikut serta membantu para pelanggan yang terdampak pandemi, bekerja sama dengan masyarakat untuk mengatasi krisis serta membuktikan ketahanannya di masa awal pandemi ketika hampir sebagian besar bisnis komersial tidak dapat beroperasi karena pembatasan sosial.

BACA JUGA: Home Credit Indonesia Apresiasi Pelanggan Setianya

Sepanjang 2020, Home Credit telah memberikan keringanan pembiayaan senilai lebih dari Rp883 miliar kepada lebih dari 136.000 pelanggan dan berhasil menjaga risiko gagal bayar atau Non-Performing Financing pada level 1,15 persen.

“Salah satu strategi yang kami terapkan pada 2020 untuk menghadapi pandemi adalah dengan fokus pada pelanggan existing untuk memitigasi risiko yang timbul akibat pandemi sekaligus membantu mereka yang terdampak Covid-19. Hal ini membuat volume pembiayaan baru yang kami salurkan berkurang setengah menjadi Rp6,3 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Home Credit Indonesia Animesh Narang.

BACA JUGA: Peristiwa yang Dialami Novia jadi Pelajaran, Mengerikan

"Namun demikian, walaupun bisnis dan aktivitas perdagangan sempat melesu di semester pertama 2020 karena adanya regulasi pembatasan jarak sosial dan protokol kesehatan, kami mulai melihat tanda-tanda pemulihan sejak kuartal III dan kuartal IV 2020. Jumlah pembiayaan yang kami salurkan sejak akhir Desember terus meningkat dan kami optimis permintaan pembiayaan dari konsumen juga perlahan mulai pulih untuk bisa mencapai performa seperti sebelum krisis pandemi terjadi,” kata Animesh.

Optimisme Home Credit Indonesia dalam menyalurkan produk serta layanannya tak lepas dari kemudahan akses lewat teknologi digital yang ditawarkan melalui aplikasi digital My Home Credit.

BACA JUGA: Jurus Pemerintah Memberdayakan Ekonomi Pesantren Pascapandemi Covid-19

Aplikasi yang memiliki lebih dari 9,3 juta pengguna terdaftar (per 31 Maret 2021) tersebut memudahkan pelanggan dalam mengakses pembiayaan saat berbelanja.

Misalnya kata dia, saat ini pelanggan Home Credit bisa mendapatkan limit kredit untuk pembiayaan hingga Rp20 juta dengan DP mulai dari 0 persen yang bisa digunakan untuk mengajukan barang impian mereka, seperti smartphone, gadget, barang elektronik dan furnitur di toko. Limit bisa dengan mudah dicek oleh pelanggan dan diajukan langsung lewat aplikasi My Home Credit atau dengan scan QR code yang ada di toko.

Lewat aplikasi digital My Home Credit, kini pelanggan juga dapat mengakses berbagai layanan lain; beberapa di antaranya yaitu layanan e-money Home Credit Pay dan layanan paylater Home Credit BayarNanti, melalui kerja sama dengan KasPro sebagai pemilik izin E-Money dan QRIS dari Bank Indonesia.

"Aktivasi dan top-up saldo Home Credit Pay dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi My Home Credit. Lalu pelanggan dapat membayar berbagai tagihan mulai dari listrik, air, hingga BPJS, serta berbelanja kebutuhan sehari-hari di toko terdekat cukup dengan memindai QRIS di toko tersebut," sambungnya.

Kemudahan bertransaksi menggunakan QRIS juga dapat dirasakan saat menggunakan Home Credit BayarNanti.

Produk paylater yang bisa didapatkan oleh pelanggan yang sudah menggunakan produk pembiayaan dari Home Credit Indonesia ini bisa digunakan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan minimal transaksi Rp10.000 tanpa dikenakan biaya transaksi.

Pelanggan juga memiliki keleluasaan dalam memilih opsi cicilan, mulai dari satu bulan hingga sembilan bulan.

“Dengan strategi yang kuat yang dapat beradaptasi dengan segala perubahan gaya hidup dan pola belanja masyarakat, kami dapat meningkatkan pertumbuhan pelanggan kami serta secara perlahan mengembalikan performa bisnis ke level pre-covid tanpa mengorbankan kualitas (atau profil risiko) dari portofolio pembiayaan kami. Per akhir 2020, kami telah melayani lebih dari 4,7 juta pelanggan, bertambah sekitar 240 ribu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Home Credit Indonesia senantiasa memperkuat kepercayaan pelanggan tidak hanya melalui layanan digital, namun disertai peningkatan kualitas layanan melalui jaringan mitra toko yang mencapai 16.485 tersebar di seluruh Indonesia," kata Animesh.

Jaringan mitra toko Home Credit di Indonesia tergolong cukup kuat di mana masyarakat Indonesia cenderung masih berbelanja di toko secara langsung. Total pembiayaan paling besar masih disumbang dari pengajuan pembiayaan secara offline dengan total volume sebesar Rp 4,2 triliun.

"Jika dilihat dari kontrak pembiayaan, pelanggan paling banyak mengajukan pembiayaan untuk gadget, laptop, dan smartphone (66,4 persen), barang elektronik dan TV (21,5 persen), furnitur (10,50 persen), diikuti jenis barang lain seperti aksesoris mobil, fesyen, dsb. Kepercayaan pelanggan untuk menggunakan layanan pembiayaan Home Credit tersebut dibuktikan dengan penghargaan dari Top Brand Awards 2021 untuk kategori industri ‘electronic & furniture leasing’ di mana Home Credit meraih poin Top Brand Index (TBI) sebesar 21,2 persen atau lebih tinggi dibanding perusahaan sejenis lainnya," kata dia. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler