Strategi Hotel Dongkrak Okupansi Jelang Akhir Tahun

Jumat, 23 November 2018 – 03:51 WIB
Ilustrasi hotel. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Surabaya, Jawa Timur, diprediksi berada di angka 58 persen pada akhir 2018.

Angka itu lebih rendah dibandingkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim.

BACA JUGA: Okupansi Hotel Bintang di Madiun Tembus 70 Persen

Sebelumnya, PHRI Jatim mencatat tingkat hunian hotel di Kota Pahlawan hingga November mencapai 65 persen.

Ketua PHRI Jawa Timur Herry Siswanto menuturkan, penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya warga Surabaya yang memilih pergi ke luar kota untuk mengisi libur tahun baru.

BACA JUGA: Kegiatan Pemerintahan Dongkrak Okupansi Hotel

’’Mulai 28 Desember okupansi hotel di Surabaya biasanya mengalami penurunan,’’ ujar Herry, Rabu (21/11).

Meski demikian, Herry menilai penurunan itu tidak terlalu signifikan.

BACA JUGA: Aplikasi Buka Kamar Solusi Tepat Tingkatkan Okupansi Hotel

Mengantisipasi kondisi tersebut, beberapa hotel mempunyai strategi untuk menarik konsumen.

Herry mencontohkan hotel berbintang biasanya membuat event perayaan tahun baru untuk meningkatkan okupansi.

Ada pula promosi paket menginap yang ditawarkan hotel. Setiap akhir tahun pihak hotel memberikan paket menginap beberapa hari untuk menjaring konsumen.

Selain itu, kemudahan transaksi pemesanan kamar hotel menggunakan aplikasi turut mendukung naiknya okupansi hotel.

Kemudahan transaksi itu memberikan kelonggaran bagi konsumen untuk memesan kamar hotel jauh-jauh hari.

Pembayaran pemesanan hotel secara online pun kini semakin mudah.

’’Pembayaran via internet di mana saja bisa, lewat minimarket bisa,’’ tutur Herry. (ell/c15/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Event Marak, Okupansi Hotel Mulai Normal


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler