Strategi Korlantas Hadapi Mudik di Tengah Pandemi Virus Corona

Senin, 06 April 2020 – 22:04 WIB
Kakorlantas Irjen Istiono meninjau kesiapan tol layang Jakarta-Cikampek. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

Korlantas Polri menyiapkan sejumlah strategi agar mudik tahun ini bisa lancar dan penyebaran virus corona atau COVID-19 tetap bisa ditekan. Salah satu yang sudah disiapkan adalah pemberlakuan karantina bagi pemudik yang tiba di kampung halaman.

Kakorlantas Irjen Istiono mengatakan, pemudik yang pulang ke kampung halaman nanti akan ditetapkan sebagai ODP (Orang Dalam Pantauan) selama 14 hari dan akan dikarantina di wilayah masing-masing.

BACA JUGA: Edan, Pemuda Ini Tega Tombak Ibu Kandungnya

"Penerapan pencegahan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menjemput para pemudik dan 14 hari dilakukan karantina, ini juga akan diterapkan di wilayah lain bersama instansi terkait," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/4).

Polri juga bakal menerapkan pemeriksaan ketat dengan mendirikan posko di beberapa tempat yang sudah terkoneksi dengan rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien positif covid-19 terdekat.

BACA JUGA: Ibu Hamil PDP COVID-19 yang Meninggal Ternyata Pernah Kontak Erat dengan 45 Orang

Posko ini ada di tempat pemberangkatan mudik, rest-rest area baik di tol maupun di jalan arteri, bahkan di tempat tujuan juga akan disiapkan posko kesehatan.

"Bila ada indikasi, akan langsung kami rujuk ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan karantina sebagai pencegahan penyebaran virus covid-19," tegas Istiono.

BACA JUGA: Mau Mudik? Perhatikan Buku Panduan Mudik yang Disusun Pemerintah

Jenderal bintang dua ini berharap, pada mudik juga bisa melakukan kebijakan pembatasan kendaraan. Ini juga sebagai penerapan standar pencegahan, misalnya mobil sedan hanya ditumpangi untuk dua orang, satu sopir, satu di belakang sebagai penumpang.

Begitu pula mobil jenis mini bus ditumpangi tiga orang, bahkan untuk yang terpaksa mudik dengan motor, tidak diperkenankan berboncengan.

BACA JUGA: Detik-detik Remaja 13 Tahun Tewas Dianiaya, Disodomi dan Dibenamkan ke Lumpur

"Jaga jarak, karena penularan ini yang sangat berbahaya. Kesadaran dari masyarakat juga dituntut di sini," tandas Istiono. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler