jpnn.com - VIRUS corona telah membuat kehidupan dan rencana semua orang berubah total. Virus yang telah menginfeksi jutaan manusia ini membuat banyak negara mengambil langkah drastis dengan menerapkan social distancing.
Ini berarti banyak perusahaan meminta karyawannya bekerja dari rumah. Selain itu, para siswa juga diharuskan belajar secara online dari rumah, yang tentunya bisa membuat stres orangtua.
BACA JUGA: Jaga Anak Anda dari Penularan Covid-19 Selama Libur Lebaran Iduladha
Nah, tentu tidak semua orang tua mengerti pelajaran anak mereka dan hal ini bisa mengakibatkan timbulnya stres.
Orang tua yang ingin bebas dari rasa stres ketika mengajari anak yang sekolah jarak jauh secara daring di rumah saat ini sebaiknya membuang jauh rasa gengsi.
BACA JUGA: Perlu Ada Perubahan Perilaku Masyarakat untuk Mencegah Stunting
Ada kalanya orang tua juga tidak terlalu memahami pelajaran yang dihadapi anak, dan sebaiknya bersikaplah jujur ketika itu terjadi kepada Anda.
"Orang tua harus mengakui kalau dia tidak bisa, jangan memaksakan diri, nanti orangtua kecewa, 'kok saya tidak bisa mengajarkan ya?'" kata psikolog Ajeng Raviando di bincang-bincang “Jaga Kesehatan, Belajar di Rumah, Bebas Stres" Frisian Flag, Rabu (29/7).
BACA JUGA: Ini Tips untuk Orang Tua yang Ingin Menjalankan Home Schooling untuk Anak
Berusaha menanggung beban dalam mengajari anak sendirian bisa menimbulkan rasa tertekan.
Jika merasa kurang mampu, tak perlu sungkan mencari bantuan dari orang lain.
Tanyakan kepada pasangan atau orang-orang terdekat lain yang bisa lebih membantu anak dalam belajar.
"Cari bantuan yang bisa membuat orang tua merasa lebih nyaman, jangan menanggung beban sendirian," jelas Ajeng.
Cara ini bisa membantu orang tua mengatur energi dan suasana hati agar kondisi di rumah menyenangkan.
Bila orang tua memaksakan diri untuk membantu anak belajar, meski kurang memahaminya, justru yang terjadi adalah emosi meledak-ledak.
Orang tua yang menjadi lebih galak saat menjadi guru di rumah malah bisa membuat anak tidak nyaman ketika harus melewati proses belajar jarak jauh.
"Harus ada kesadaran orang tua, kalau dia cara mengajarnya galak, bisa jadi anak tidak nyaman," menurut Ajeng.
"Orang tua harus paham apa kebutuhan anak, bacalah ekspresi wajah anak agar komunikasi efektif dan menyenangkan," kata Ajeng.
Mengenali kepribadian anak merupakan salah satu strategi untuk menciptakan pola komunikasi yang baik dan efektif.
Jangan lupa, tanyakan kepada anak cara belajar yang dia inginkan agar buah hati merasa gembira.(antara/jpnn)
Teaser: Tidak perlu stres mengajari anak selama masa pandemi jika Anda tahu beberapa cara untuk mengatasinya.
Redaktur & Reporter : Fany