Stres, Polisi Bunuh Ayah Kandung

Selasa, 13 Desember 2011 – 04:48 WIB

KLATEN - Sebagai anggota polisi seharusnya dapat berperan untuk melindungi dan membuat nyaman masyarakatNamun itu ternyata tidak dilakukan salah satu perwira Polres Klaten Iptu Marsono

BACA JUGA: PT DKI Perberat Vonis Syamsul Arifin

Marsono yang menjabat sebagai Wakapolsek Jatinom, justru membikin ulah yang meresahkan warga


Dia menganiaya ayahnya sendiri, Yoto Wiratmo, 85, hingga tewas, kemarin

BACA JUGA: RI Diusulkan jadi Ketua Konferensi Media Islam

Sebelum membunuh ayahnya, pria berusia 56 tahun ini juga sempat merusak Mapolsek Jatinom dan menyerang beberapa tetangga rumahnya
Diduga kuat, Marsono melakukan tindakan keji ini lantaran menderita depresi atau stres

BACA JUGA: Megawati Tuding Pemerintah Ajari Korupsi


      
Informasi yang berhasil dihimpun Radar Solo, Marsono yang baru setahun menjabat sebagai Wakapolsek Jatinom ini tiba-tiba menjadi sangat temperamental pada Minggu (11/12) laluDia terlihat bolak balik dari rumahnya di Dusun Karang Duwet, Desa Krajan ke Mapolsek Jatinom
      
Di mapolsek, sikap temperamennya juga terus terlihatDia terus marah-marah tanpa sebab yang jelasBahkan dia sempat memecah kaca bagian depan mapolsek dengan cara dilempar gelas

Anggota polsek yang berjaga tidak ada yang berani melarangSebab, yang melakukan adalah pimpinan mereka"Pak Marsono sekitar pukul 00.00 pulang ke rumahYang membuat kami heran, dia pulang dengan jalan kakiPadahal rumah dengan Mapolsek jaraknya cukup jauh sekitar 2 kilometer," ujar anggota yang namanya enggan disebutkan.
      
Sesampai di rumah, Marsono terus mengumbar kemarahanSejumlah warga yang ditemui sepanjang jalan dan berada di sekitar rumahnya ditantang dan beberapa diserangnya

Beberapa tetangganya yang melihat ulah Marsono tak berani mengambil sikapSejumlah warga lainnya lebih memilih tak keluar rumahSampai akhirnya Marsono berada di rumahnyaSaat itu yang ada di rumah adalah Yoto (ayah Marsono)Istri dan ketiga anaknya sudah mengungsi ke rumah tetangga.
      
Setelah berada di rumah, warga sekitar juga mendengar Marsono bertengkar dengan YotoNamun karena takut warga tidak ada yang berani mendekat di rumah tersebutSetelah bertengkar beberapa saat kemudian ada suara gaduh dari dalam rumahDiduga saat itulah Marsono yang emosinya tidak terkontrol menghabisi sang ayah.
      
Karena kondisi tengah malam dan warga takut mendekat, sehingga tidak ada yang tahu secara detail bagiamana Marsono menghabisi nyawa ayahnyaWarga yang mengetahui kejadian tersebeut langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Jatinom

Anggota kemudian datang ke rumah Marsono, namun saat itu kondisi Yoto sudah babak belur akibat dihajar Marsono
      
Warga yang melihat Yoto terluka parah langsung melarikan ke Rumah Sakit Soeradji Tirtonegoro (RSST)Namun sayangnya, akibat luka parah pada beberapa bagian tubuh membuat nyawa Yoto tidak dapat tertolong
      
Sedangkan Marsono kemudian diringkus anggota polsek yang dibantu wargaDia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Soejarwadi Klaten untuk menjalani pemeriksaan kejiwaanKasus tersebut langsung menarik perhatian pimpinan Polres" Klaten.
      
Pagi harinya, Kapolres Klaten AKBP Kalingga Rendra Raharja bersama jajaran pimpinan di mapolres tersebut datang langsung ke rumah Yoto untuk melayatBahkan dia sempat mampir ke mapolsek untuk meminta keterangan langsung dari anggotanya

"Kami masih dalami kasus iniDiduga Pak Marsono stresSehingga, melakukan perbuatan yang mengakibatkan ayahnya meninggal duaUntuk saat ini pelaku masih dalam perawatan psikiater," ujar Kalingga.
      
Dia menambahkan, keterangan saksi masih terus dikumpulkan untuk mengetahui kronologis kejadianDia membantah jika tekanaan psikologis Marsono disebabkan beban kerja yang terlalu berat"Saya kira bukan itu masalahnyaAda penyebab lain, inilah yang sedang kami selidiki," tambahnya.(oh/nan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembantaran Nunun, Tunggu Hasil Medis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler