Suami Aniaya Istri Karena Tidak Terima Dituduh Selingkuh

Sabtu, 14 Desember 2019 – 01:57 WIB
Ilustrasi penganiayaan dan pengeroyokan. Ilustrator: Ardissa Barack/JPNN.Com

jpnn.com, ROKAN HULU - Kepala Desa (Kades) Kepenuhan Barat, Tana harus berurusan dengan polisi karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tana menganiaya istrinya Desmiaty Bin Ismail karena tak terima dituding selingkuh.

Langkah korban warga Desa Kepenuhan Barat, Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu, Riau, melaporkan suaminya itu ke polisi karena perilaku suaminya sudah tidak bisa ditolelir lagi.

BACA JUGA: Kapolda Bengkulu Ultimatum Pembunuh Mahasiswi Unib Wina Mardiani

Bukan hanya dirinya saja yang jadi korban, namun anaknya juga ditelantarkan akibat ulah suaminya.

Sejumlah bekas luka memar yang dialami korban, sudah di lakukan visum seperti luka memar akibat pukulan dari suaminya, sehingga keutuhan rumah tangganya terancam.

BACA JUGA: Ular Piton Raksasa Ini Mangsa Tiga Ekor Kambing Sekaligus, nih Lihat Fotonya

“Saya sudah lama menahan diri, tetapi ternyata tidak ada juga berubah perilaku suami saya itu malah tambah jadi sangat pemarah sejak dia punya wanita simpanan bernama Shanti warga Kelurahan Kepenuhan,” jelas korban sebagaimana dilansir pojoksatu.id.

“Awalnya hanya ribut biasa saja masalah keluarga, saat itu Des nanya mengapa suaminya sering pergi ke Pekanbaru, namun malah menjurus ke fisik, Tana marah-marah, ”itu bukan urusanmu dan langsung melayangkan tinjunya, tetapi begitu saya menghindar malah dia tambah emosi,” paparnya lagi.

BACA JUGA: Ogah Bayar, Semmy Carlos Bacok Teman Kencannya Lalu Kabur Tanpa Busana

Desmiyati sangat berharap agar Polsek Kepenuhan, Polres Rohul, bisa segera menindak lanjuti laporan KDRT yang dialaminya.

“Saya sangat takut dan trauma sekali, dan saat ini saya tinggal dengan orang tua saya. Saya takut dibunuh, dan saya berharap kasus saya bisa segera ditindak lanjuti,” ujar Des.

Kapolsek Kepenuhan AKP Dasril SH membenarkan ada laporan yang masuk terkait dugaan KDRT.

“Memang benar ada laporan masuk terkait dengan kasus KDRT, dan kami masih mengembangkan kasus tersebut dan kami masih mencari alat buktinya,” kata Kasat.

Sementara itu Kades Tana yang dilaporkan, saat dihubungi beberapa kali melalui nomor ponselnya tidak aktif.(dhe)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler