jpnn.com - SOE - Tertius Tafui, 50, warga RT 07/RW 03, Desa Binaus, Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten TTS, Nusa Tenggara Timur, nekat menusuk perut sendiri hingga ususnya terburai setelah menganiaya istrinya hingga sekarat, Minggu (19/7).
Akibat kejadian tersebut, tengkorak kepala korban mengalami retak setelah ditikam pakai pisau, sedangkan Tafui harus menjalani operasi besar akibat ususnya yang terluka dan keluar dari dalam perut.
BACA JUGA: Buronan Pembunuhan Ini Akhirnya Ditangkap saat Takbiran Bersama Keluarga
Seperti dikutip dari Timor Exspress (Grup JPNN), peristiwa ini terjadi pada Minggu (19/7) sekira pukul 02.00 Wita, di kampung Nibulelo. Anak korban, Simon Tafui membeberkan sebelum peristiwa itu, kedua orang tuanya terlibat pertengkaran.
"Saat itu kami sedang tidur di rumah tak jauh dari rumah ibu dan bapak tinggal," ujarnya. Mendapat informasi orangtuanya bertengkar, dia dan adiknya bergegas pulang ke rumah. Setiba di tempat kejadian perkara, dia mendapati ayahnya sudah tergeletak di halaman rumah dengan kondisi berlumuran darah.
BACA JUGA: HATI-HATI, Modus Ngaku Karyawan Leasing, Pelaku Tilep Uang Korban
Melihat ayahnya terluka Simon dan adiknya menggotong ayahnya masuk kedalam rumah. Sementara ibunya sudah melarikan diri dan diamankan di rumah Amos Kase yang tak jauh dari rumah mereka.
Dikisahkannya, ayahnya menikam diri sendiri setelah menikam ibunya menggunakan pisau pada bagian kepala hingga mengakibatkan tiga luka robek, dan tengkorak kepala ibunya retak.
BACA JUGA: Selama 6 Bulan, Bocah SD Disetubuhi Tetangga Tiap Pulang Sekolah
"Katanya waktu bapak habis tikam mama di kepala, banyak darah keluar sehingga bapak mengira mama sudah mati. Jadi mungkin karena takut, bapak juga coba bunuh diri," urainya.
Ayah delapan orang anak itu, seperti diceritakan beberapa warga, sering menganiaya istrinya jika mabuk minuman keras (miras). Pelaku pada Sabtu (18/7) saat kerja bakti membuat rumah tunggu bersalin di desa mereka, mengkonsumsi miras dalam jumlah banyak.
Ketika pulang, langsung mencari istrinya untuk dianiaya tanpa alasan yang jelas. "Pokoknya kalau bapak mabuk pasti pukul mama, tapi biasanya mama pasti lari dari rumah," ungkap Simon.
Kapospol Mollo Tengah, Aipda Felipus Nitbani mengatakan, ia mendapat informasi tentang kejadian itu dari Kepala Desa Binaus, Nahor Tasekeb.
Polisi langsung mengevakuasi pasangan tersebut ke Puskesmas setempat untuk segera ditolong. Namun karena luka yang dialami cukup serius, keduanya dirujuk ke RSUD SoE.
Diungkapkan, latar belakang pelaku memang buruk karena sudah sering membuat onar jika mabuk miras. Pelaku pun bahkan sempat dilaporkan menelantarkan istri dan anak-anak selama 7-8 bulan, dan baru kembali ke rumah pada April lalu.
"Waktu dilaporkan, saya cari ke mana-mana tapi tidak ketemu. Bulan April baru pulang dan minta maaf dan berjanji tidak akan ulang lagi, tapi sekarang justru berbuat lebih sadis lagi," tutur Felipus.
Kapolres TTS, AKBP I Ketut Adyana Putra, melalui Kaur Identifikasi Polres TTS, Aiptu Laurens Jehau, membenarkan bahwa kejadian itu mengakibatkan istri korban mengalami luka serius. "Akibat tiga luka itu, membuat tengkorak korban retak," ujar Laurens.
Laurens menegaskan pihaknya akan memproses pelaku secara hukum karena mencoba menghilangkan nyawa istrinya. "Kalau sudah sembuh, langsung diproses hukum," tegas Laurens. (yop/boy/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis, Wartawati Media Online Dirampok Lalu Dibunuh
Redaktur : Tim Redaksi