jpnn.com, SERANG - Pelaku pembunuhan inisial NS (30) membunuh istrinya inisial SP (26) di kediaman mereka di Kampung Pabuaran Dua, Desa Malanggah, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (24/7).
Pemicu pembunuhan diawali dari kemarahan sang suami yang tidak disiapkan makanan oleh istrinya.
BACA JUGA: Kombes Endra Zulpan Ungkap Motif Pembunuhan Wartawan
Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengatakan pelaku menyerahkan diri pascakejadian.
"Tersangka NS yang merupakan buruh harian lepas menyerahkan diri ke Polsek Pamarayan tidak lama setelah kejadian karena takut dihakimi oleh massa karena ketahuan membunuh istrinya," kata Shinto dalam konferensi pers di Polres Serang, Rabu (27/7).
BACA JUGA: Brigadir J Terima Ancaman Pembunuhan Seminggu Sebelum Tewas? Begini Kata Pakar
Shinto menjelaskan mengatakan kejadian diawali dengan cekcok antara pelaku dengan korban.
Awalnya, NS pada Minggu sekitar pukul 15.30 WIB ingin berangkat kerja. NS lalu meminta istrinya untuk membuat makanan.
BACA JUGA: Lagi, Kamaruddin Kuak 2 Fakta Besar di Kasus Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J
"Namun, korban tidak menuruti kemauan tersangka untuk menyiapkan makan sehingga terjadilah cekcok dan pertengkaran antara tersangka dengan korban di dapur," jelas Shinto.
Eks Kapolres Gowa itu menerangkan anak pasangan suami istri yang berusia kurang lebih 5 tahun itu sedang bermain di luar rumah saat kejadian.
Saat cekcok tersebut, tersangka langsung membunuh korban yang tak lain adalah istrinya.
"Tersangka mengambil sebilah pisau yang terdapat di meja dapur kemudian langsung menusukkan dua kali di bagian pinggang sebelah kiri hingga korban tersungkur. Melihat korban tersungkur, tersangka malah menusukkan kembali pisau tersebut berkali-kali ke bagian punggung korban dan tusukan yang terakhir pisaunya tidak dicabut sehingga masih menempel di punggung korban," ujar Shinto.
Setelah membunuh istrinya, tersangka langsung memindahkan korban ke ruang TV dan melarikan diri.
"Selang beberapa menit, masuklah anak korban dan meminta tolong kepada orang di sekitar rumah, lalu korban dibawa ke Puskesmas Tunjung Teja dan akhirnya meninggal dunia," ucap Shinto.
Shinto menerangkan motif tersangka menghabisi istrinya karena menaruh curiga terhadap korban.
Dari beberapa minggu yang lalu, menurut penuturan pelaku, korban sering membawa ponsel ke mana pun, baik itu ke dapur, kamar mandi, atau saat tidur.
"Beberapa hari terakhir menimbulkan pertengkaran atau cekcok antara tersangka dan korban," kata Shinto.
Dari hasil autopsi terhadap korban diketahui adanya 21 luka pada korban.
Satu luka memar di bagian muka, dua luka lecet gores di bagian pundak kiri, 18 luka terbuka akibat kekerasan benda tajam.
"Empat di pinggul kiri, satu di bagian dada kiri tembusan dari belakang, dan 13 di punggung," ungkap Shinto.
Melalui hasil autopsi juga diketahui penyebab kematian korban karena tertusuknya benda tajam organ seperti jantung, kantung jantung, paru sebelah kiri. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengejutkan, Kamaruddin Ungkap Soal Jejak Digital Dugaan Pembunuhan Berencana Terhadap Brigadir J
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga