Suami Istri Kepala Dipenggal

Hasil Visum, Sekali Tebas

Kamis, 26 Agustus 2010 – 08:11 WIB

KETAPANG -- Warga Ketapang digegerkan penemuan mayat pasangan suami istri dalam kondisi kepalanya dipenggalKedua mayat itu kepalanya terpisah dengan badannya

BACA JUGA: 11 Perampok Toko Emas Tebet Dibeber

Pasangan suami istri itu adalah Suharso (50) dan Armaniah (49), warga Pesaguan Kiri Kecamatan Matan Hilir Selatan
Mayatnya ditemukan di jalan Ketapang - Pesaguan kawasan pelang Tumbang Titi Kilometer 16 sekitar pukul 05.00 wib.

Saat ditemukan, kondisi dua mayat tergeletak di tengah jalan

BACA JUGA: Identifikasi 10 Kejahatan Saat Lebaran

Dengan posisi keduanya tengkurap mencium jalan
Sementara kepala Armaniah terpisah sekitar 5 meter dari badannya

BACA JUGA: Bawa Duit, Warga Diimbau Minta Bantu Polisi

Sedangkan kepala sang suami sekitar 3 meteran dari badannyaPolisi langsung mengevakuasi mayat ke RSUD AgusjamSaat ini polisi menunggu hasil visumPolisi menduga terpisahnya kepala dari badan keduanya dikarenakan dari sabetan senjata tajam

"Kita duga itu sejenis parang tajam lah itu, namun apakah arah sabetan dari belakang atau depan belum diketahui pasti," Kapolres Ketapang AKBP Badya Wijaya SH usai meninjau lokasi ditemukannya dua mayat tersebut. 

Berdasarkan indentifikasi sementara di lapanganPolisi menduga pembunuhan pasutri ini dilatar belakangi motif dendam dari pelakuKemungkinan ini motif perampokan sangat kecil lantaran motor Honda Supra warna Biru yang dikendarai keduanya tak dibawa kabur pelakuMotor hanya dibiarkan di semak dedaunan di tepi jalanPelaku tergolong sadis dan diperkirakan pembunuhan ini dilakukan lebih satu orang

"Sadis dan demontratif, sementara kita melihat ini bukan perampokan tetapi pembunuhan bermotif balas dendam," ujar Badya WijayaDia tak menampik kemungkinan keduanya sudah terlebih dahulu dihabisi pelaku sebelum ditemukan tergeletak di tengah jalanTerlebih, ada kejanggalan di TKP, dimana tidak adanya percikan darah berserakan seperti layaknya manusia dipenggal kepalanyaTak ada darah berceceran sana-sini, hanya darah yang keluar dari kepala dan leher keduanya sajaBahkan posisi kepala korban juga tak tergeletak namun posisinya berdiriDiduga pelaku sengaja mengatur tergeletaknya mayat. 

Polisi langsung menerjunkan seluruh personil untuk mengusut kasus ini.Mudah-mudahan  ketemu pelakunya, oleh sebab itu kita pantau perkembangannya nantinya," jelasnyaBahkan Kapolres Ketapang meminta masyarakat bekerjasama memberikan informasi se kecil apapun kepada polisi, sehingga pelaku pembubuhan sadis ini dapat terbongkar

Penelusuran Pontianak Post (grup JPNN), korban pada Selasa (24/8) pada sore hari pergi ke kota KetapangKeduanya hendak menjenguk adik ipar dari keluarga lelaki di rawat RSUD AgusjamKarena kemalaman keduanya pun menginap di KetapangMenjelang subuh keduanya pun bergegas ingin kembali ke Pesaguan, namun di perjalanan keduanya singgah di rumah Rajimin, kerabat keluarga, untuk mengambil dirigen minyak tanah 20 kg

Bahkan Rajimin pun sempat menawarkan makan sahur di rumahnya sebelum melanjutkan ke PesaguanSekitar pukul 04.00 wib Rabu (25/8) keduanya pun melanjutkan perjalanan pulang, lalu ditemukan tewas di jalan Ketapang-Pesaguan"Keduanya sempat mampir ke rumah saya sebelum pulang ke Pesaguan," ungkap RajiminIa tak menyangka keduanya meninggal dengan tragis seperti ini, padahal keduanya memiliki empat anak yang masih sekolah.

Sedang dari keterangan dokter yang melakukan visum kedua mayat, Dr Prawira, mayat kedua korban memiliki kesamaan yakni bekas tebasan senjata tajam"Perkiraan kita keduanya dibacok dari belakang tengkuk leher menggunakan senjata tajam hanya dengan sekali tebas, bukan digorok, karena luka yang ada sangat rapi,"  jelasnyaSelain itu tidak ditemukan tanda-tanda perkelahian atau luka dkeduanyaKemungkinan saat kejadian korban tidak melakukan perlawanan

"Hanya saja yang laki lecet di pelipis mata kanan mungkin karena jatuh, sementara wanita ada dua sayatan senjata tajam di mulut dan leher serta bagian belakangTidak ada tanda-tanda kekerasan fisik dari dua mayat ini," kata alumnus Universitas Kedokteran.

Ia memperkirakan kematianya sekitar enam jam dari awal dilakukan visum sekitar pukul 08.00 wibSetelah satu jam melakukan visum kedua mayat dijahit lehernya sehingga bersatu dengan tubuhnyaKini kedua mayat sudah diantar ke rumah duka di Pesaguan

Masyarakat masih penasaran dengan temuan dua mayat ituBahkan saat kedua jenazah di bawa ke rumah sakit Agusdjam Ketapang, warga pun berbondong-bondong menuju ruang mayat rumah sakit tersebut(har/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Keluarkan Lagi Izin Senpi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler