jpnn.com, SURABAYA - Amarah Karin memuncak. Emosi wanita berusia 35 tahun itu tak terbendung lagi.
Bentuk sakit hati kepada suaminya Donjuan, 37, ia lampiaskan dengan mengajukan gugatan cerai.
BACA JUGA: Hubungan Cinta Terlarang Nenek NJ dengan Murid SD
Kini proses cerai sudah diproses di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A, Surabaya, Jawa Timur.
=========================================
Umi Hany Akasah - Wartawan Radar Surabaya
=========================================
BACA JUGA: Lemah Iman Hadapi Wanita Berambut Basah
Kemarahan Karin diawali saat Donjuan keluar masuk dan ganti perusahaan. Dia menghitung sampai 15 kali ganti pekerjaan.
Kondisi itu menyebabkan dapurnya susah mengepul. Uang belanjaannya per bulan terkadang tak disanggupi suaminya.
BACA JUGA: Cobaan Begitu Berat, 10 Tahun Hadapi Dosen Killer di Jerman, Pulang Digugat Cerai
Bersama pengacaranya, Karin terlihat sangat kesal dengan suaminya. Menurut Karin, suaminya terlihat suka keluar masuk saja.
"Iya, nek metu-mlebu nak kasur, enak, Mbak. Lha, iki keluar masuk kerjoaan. Gak susah yok opo, aku iki. Wayahe belonjo bulanan, gak onok duwek. Njaluk bojo, jare gak duwe duit. Lha bojo tibake wis metu kerjo. Opo aku iki gak oleh emosi," jelas Karin di sela-sela sidang gugatan cerainya di PA, Klas 1A, Surabaya seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).
Menurut Karin, suaminya pernah kerja di sebuah perusahaan otomotif terbesar di Indonesia.
Namun, beberapa lama kemudian resign dan melanjutkan ke leasing. Dua bulan pekerjaan itu ditinggal, kemudian beralih lagi sebagai pegawai administrasi.
"Pernah jadi guru honorer, pegawai honorer di pemkot. Tak hitung hitung lebih dari 15 pekerjaan. Leren gak jelas," kata Karin dengan muka ditekuk-tekuk seperti baju yang nggak diseterika saking lungsetnya.
Jika masa kerja berhenti, lanjut wanita yang tinggal di Kertajaya itu, maka kebutuhan bulanan yang menanggung adalah orang tuanya. Semua keperluan dapur, rumah tangga dan tetek bengeknya, dicukupi orang tua.
"Isin, aku. Iki wingi kerjo nak bank, dekne leren maneh. Bosenan wonge. Padahal,wonge pinter, lulusan kampus negeri," kata Karin.
Ibu tiga anak itu berkata, usai bercerai, ia akan kembali ke rumah orang tuanya. Sehingga, anak anaknya bisa dirawat dengan baik oleh kedua orang tuanya.
"Aku tak kerjo, mari ngene. Anak-anakku ben diemong mamaku," kata Karin, melas.
Sementara itu, Donjuan mengaku kalau dirinya sering dikucilkan sama teman- teman kantornya.
Donjuan mengaku malu dan kurang percaya diri, dengan kondisi seperti itu. “Saya sudah capek. Mau kerja apa juga bingung," kata Donjuan.
Donjuan berharap istrinya membatalkan gugatan tersebut. "Wes tuek gini juga. Kasihan anak-anak," harapnya dengan wajah sedih.
(sb/han/jek/JPR/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Sakit Hati, Keseksian Jupe Selalu Diumbar Suami
Redaktur : Tim Redaksi