Suami Terpaksa Simpan Jenazah Istri di Kamar, Alasannya Bikin Pilu

Rabu, 17 Maret 2021 – 17:07 WIB
Jenazah Indah Kusaini dievakuasi ambulans PMI Kota Mojokerto menuju kompleks pemakaman Desa Losari, Kecamatan Gedeg, Senin (15/3). Foto: Adi/jawapos.radarmojokerto.com

jpnn.com, MOJOKERTO - Selama dua hari, Deddy Hakim Sugiharto, 43, kalut bukan main. Dia terpaksa menyimpan jasad istrinya, Indah Kusaini, 30, yang meninggal pada Minggu (14/3) di kamar indekos tempat tinggal mereka di Lingkungan Panggerman, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (15/3).

Deddy hampir seharian pontang-panting mencari ambulans hingga lahan permakaman seorang diri.

BACA JUGA: Kompol ZM jadi Bandar Sabu-sabu 1 Kilogram, Tewas Saat Tiba di Mako Brimob

Sang istri Indah Kusaini diketahui meninggal pada Minggu siang pukul 14.00 di kamar indekos nomor dua milik Naryo tersebut.

Satu jam kemudian, jenazah dievakuasi menggunakan mobil ambulans menuju Rumah Sakit (RS) Gatoel Kota Mojokerto. Hingga tengah malam, masih dilakukan proses pemulasaran.

BACA JUGA: Saputra Yasa Menantang Duel Kompol Wayan Latra, Endingnya Bisa Ditebak

”Sekitar pukul 00.30 WIB pulang dari rumah sakit diantar ambulans sudah dalam kondisi dikafani,” ungkap Damayanti, salah satu penghuni indekos dilansir dari Radar Mojokerto, Rabu (17/3).

Menurut Damayanti, jenazah Indah dibawa pulang dengan kondisi sudah siap untuk dimakamkan. Jasadnya juga sudah dimandikan sekaligus disalatkan.

BACA JUGA: Toko Plastik di Semarang Terbakar, Tubuh Erni Ditemukan di Bawah Tangga

Sekitar pukul 02.00, lanjut dia, Deddy kembali keluar indekos. Dia meninggalkan jenazah istrinya untuk mecari lokasi permakaman.

”Sampai akhirnya sekitar pukul 09.00 tadi (Senin (15/3), red) kembali ke sini menengok istrinya. Terus pamit lagi katanya mau mencari ambulans di rumah sakit,” katanya.

Namun demikian, hingga berjam-jam kemudian Deddy belum juga pulang. Kondisi itu sempat membuat warga sekitar resah.

Pasalnya, hampir 24 jam, jenazah Indah tak kunjung dimakamkan. Dia tertahan di kamar indekos tanpa ada yang menjaga. Sementara itu, keberadaan Deddy juga tak jelas di mana.

Situasi ini mulai bisa dikondisikan setelah petugas kepolisian datang ke lokasi. Deddy akhirnya kembali setelah mendapat kabar ambulans milik PMI Kota Mojokerto yang siap mengantar jenazah istrinya.

”Maaf kalau terlalu lama, karena dari pagi masih menunggu konfirmasi ambulans rumah sakit. Alhamdulillah ini tadi (Senin (15/3), red) katanya ada bantuan ambulans gratis. Makanya saya senang,” ujar Deddy, Senin (15/3).

Dia berkeliaran selama berjam-jam mencari pinjaman uang untuk biaya pemakaman istrinya. Meliputi, biaya pemulasaran rumah sakit, lahan makam, hingga tenaga penggali kuburan.

”Karena posisi mendadak kan tidak punya uang. Jadi cari pinjaman dulu. Untuk biaya rumah sakit dan kuburannya juga. Karena kalau tidak warga setempat kan harus beli tanah juga istilahnya,” katanya.

Deddy tidak mau menyebutkan secara detail berapa jumlah biaya yang dibutuhkan. Biaya ini berhubungan dengan status istrinya yang berasal luar daerah.

Indah merupakan warga kelahiran Jakarta yang selama setahun terakhir bersama Deddy tinggal di indekos tersebut. Selama ini istrinya memang sakit-sakitan. Dia memiliki riwayat penyakit kelenjar getah bening.

Dia mengaku lega setelah menemukan ambulans yang sukarela mengantarkan jenazah istrinya. ”Saya sudah minta waktu ke bapak kos. Karena dari tengah malam saya sudah muter-muter,” terangnya.

Sekitar pukul 11.30, ambulans akhirnya datang. Setelah tertahan hampir setengah hari di kamar kos, jenazah Indah bisa dikuburkan di kompleks pemakanan Desa Losari, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Kapolsek Prajurit Kulon Kompol M. Sulkan yang turut datang ke lokasi menyebutkan, kejadian ini menjadi hal penting untuk diperhatikan.

Pihaknya mengimbau kepada warga supaya lebih peka dan komunikatif dengan sesama. Hal ini dilakukan supaya kejadian jenazah telantar seperti ini tidak terulang.

”Yang membuat lama karena suaminya bingung dimakamkan di mana. Kalau ini tadi (Senin (15/3), red) informasi dari dokter meninggalnya wajar dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dan saksi dari tetangga sini memang sudah lama sakit," katanya. (mj/ris/ron/JPR)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler