Suami yang Doyan Selingkuh Biasanya Suka Lakukan KDRT

Kamis, 07 Maret 2019 – 20:00 WIB
Memergoki Suami Bareng Selingkuhannya Mesra di Mal. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SIDOARJO - Saat ini makin banyak anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan. Berdasar data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sidoarjo, terdapat 30 korban kekerasan yang mendapatkan pendampingan. Jumlah tersebut terhitung sejak awal tahun.

Humas P2TP2A Ifadatus Sarofil Analisah menjelaskan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berupa kekerasan fisik masih mendominasi dengan 17 kasus.

BACA JUGA: Wanita Pengusaha Itu Ternyata Dibunuh Selingkuhan yang Beda Usia 20 Tahun

BACA JUGA : 2 Tahun Puasa Begituan, Suami Ternyata Punya Selingkuhan

Selain itu, ada tren peningkatan kasus perebutan hak asuh anak. Jumlahnya 5 kasus. "Semua saling berkaitan. Dari kasus tersebut, hampir semua bermula dari perselingkuhan yang dilakukan pihak suami," jelas perempuan yang biasa dipanggil Icha itu.

BACA JUGA: Tergila-Gila Pada Pria Selingkuhan, Istri Rela Bunuh Suami Sah

Pihaknya mengaku sering mengadakan konseling dan mediasi kepada dua pihak untuk menyelesaikan permasalahan.

BACA JUGA : Nikah 7 Tahun, 4 Tahun Suami Selingkuh dengan Teman Kantor

BACA JUGA: Kenali 5 Pemicu Pria Berselingkuh

Baik melalui psikolog maupun penasihat hukum, terutama yang berkaitan dengan kasus keperdataan.

"Perceraian masuk ranah putusan perdata pengadilan agama dan dalam putusan tersebut juga diatur hak asuh anak," jelasnya.

BACA JUGA : Pergoki Suami Selingkuh, Nikita Mirzani Malah Dimaki-maki

Namun, tambah Icha, banyak mantan pasangan suami istri yang merasa tidak puas dengan putusan tersebut.

"Masih terbilang pasangan muda dengan rata-rata usia 30 tahun. Ego masih tinggi hingga mengorbankan anak-anaknya," katanya.

Yang mengejutkan, dari laporan yang diterima, profil para pelapor masuk kategori ekonomi menengah ke atas. Dengan begitu, penyebab perceraian bukan karena kebutuhan ekonomi.

Melainkan komitmen dalam membangun bahtera rumah tangga. "Para karyawan dan pekerja tentu sudah mencukupi untuk kebutuhan hidup rumah tangga. Masalahnya ada pada kesetiaan," ungkap Icha.

Menanggapi hal tersebut, pihaknya tetap aktif memberikan penyuluhan dan sosialisasi, baik melalui instansi pemerintahan, swasta, maupun lembaga pendidikan. (yog/c6/ai/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Sudah Maafkan Perselingkuhan Richie Five Minutes?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler