Suara Papua Belum Masuk KPU

Selasa, 21 Juli 2009 – 15:35 WIB

JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU), besok (22/7), menggelar rapat pleno rekapitulasi nasional perolehan suara tiga pasang capres dan cawapres secara manualSelasa (21/7), lembaga penyelenggara pemilu itu sudah menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) yang dihadiri ketua dan anggota KPU Provinsi se-Indonesia

BACA JUGA: Jelang Rekap Suara KPU Gelar Rakornas



Rakornas ini adalah sebagai persiapan untuk melaksanakan rapat pleno rekapitulasi nasional perolehan suara pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan digelar selama tiga hari kedepan, Rabu besok hingga Jumat (22-24 Juli)
Namun, dari 33 KPUD provinsi yang ada, ternyata KPUD Papua saja yang tidak bisa hadir dalam kegiatan Rakornas tersebut

BACA JUGA: KPU: Perhitungan Suara Pilpres Sah

Anggota KPU Andi Nurpati mengatakan, bahwa KPUD Papua tidak bisa hadir dalam kegiatan Rakornas ini, karena KPUD setempat masih menuntaskan rekapitulasi perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) 2009 untuk wilayah Yahukimo yang sempat mengalami penundaan.

‘’Kami sangat berharap, besok KPUD Papua sudah bisa bergabung dengan teman-teman untuk mengikuti rekapitukasi suara,’’ kata Andi Nurpati kepada wartawan di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (21/7)
Dijelaskan Andi, Rakornas yang digelar di lantai II Gedung KPU itu, berlangsung tertutup

BACA JUGA: SBY Didesak untuk Minta Maaf

Hanya para ketua dan anggota KPU, ketua pokja pungut hitung dan pokja luar negeri yang boleh masuk

Kendati belum ada hasil resmi versi hitungan manual, namun KPU terus menayangkan perolehan suara yang diperoleh dari kiriman KPUD Kabupaten/Kota seluruh daerah berdasar hitungan cepat real count versi tabulasi pemilu nasionalHingga pukul 13.20 Wib, Selasa (21/7), suara yang masuk sebanyak 76.447.166 suaraDari data itu, pasangan nomor urut 2, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono meraih 46.925.581 suara atau sekitar 61,38 persenSuara itu melampaui perolehan dua pasang kandidat lain.

Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto menduduki peringkat kedua, dengan perolehan 21.328.528 suara atau 27,90 persenSedangkan, pasangan nomor urut 3, Jusuf Kalla-Wiranto harus puas di posisi ketiga dengan perolehan 10,72 persen atau  kebagian 8.193.057 suaraSBY-Boediono meraih kemenangan di 26 provinsi, sementara Mega-Prabowo hanya unggul di 2 provinsi, pasangan JK-Wiranto menang di 4 provinsi. 

Data itu berasal dari 44.310 kelurahan dan 3.880 kecamatan, yang dikirim oleh 335 KPUD Kabupaten/Kota dari 32 provinsi, hanya Provinsi Papua yang belum beresPihak KPU menjelaskan, tabulasi nasional adalah perangkat lunak milik KPU untuk penayangkan hasil perhitungan perolehan suara sementara dengan menggunakan aplikasi SITUNG PPWP (Sistem Informasi Perhitungan Suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)Data pada situs ini dikirim oleh KPU Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang telah selesai melakukan rapat pleno rekapitulasiProses pengiriman data masih terus berlangsung.

Apabila ada data yang dinyatakan salah kirim oleh KPU Kabupaten/Kota melalui suatu berita acara, maka data tersebut akan dikoreksi dan akan mengakibatkan perubahan jumlah dataData pada situs ini adalah bersifat sementara dan belum mewakili hasil resmi nasionalPenghitungan suara secara nasional harus mengacu kepada hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU pada rapat pleno terbuka tingkat nasional, yang dilaksanakan Rabu (22/7).

“Rakornas bersama KPU Provinsi hari ini untuk persiapan rekapitulasi nasional yang akan diselenggarakan Rabu besok (hari ini, red)Selain membahas sengketa pemilu,'' terang anggota KPU Pusat, Abdul Aziz kepada wartawan di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/7)Pantauan JPNN, di sekitar gedung KPU di Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, pengamanan diperketatTerlebih lima hari lalu ledakan bom dahsyat terjadi di dua hotel berbintang, JW Marriott dan Ritz Carlton di kawasan elit Mega Kuningan, Jakarta Selatan, yang menewaskan sembilan orang dan puluhan luka-luka.

Pengamanan superketat itu tidak hanya memasang pagar keliling di halaman KPU dengan gulungan kawat berduri, namun ratusan polisi berseragam lengkap memadati semua pojok gedung KPU, termasuk seberang jalan depan gedung KPUSemua orang yang masuk gedung KPU, harus mengikuti prosedur penggeledahan, wartawan pun diberi bekal kartu khusus persDi tengah lapangan kompleks KPU senggaja dikosongkan namun standby mobil water-canonRatusan polisi bersenjata juga bersiaga dekat masjid di belakang gedung KPU.(gus/sid/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Mega Terus Lacak Kecurangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler