jpnn.com - DENPASAR – Jelang pencoblosan besok (9/12) KPU Kota Denpasar terus berupaya menekan angka golput. Sayang, suara pasien-pasien yang tersebar di berbagai rumah sakit di Denpasar terancam melayang. Ini lantaran sebagian besar rumah sakit cenderung abai terhadap pilkada.
Tercatat, dari 18 rumah sakit yang berada di kota Denpasar, baru dua rumah sakit yang sudah melakukan verifikasi terhadap pasien yang memiliki hak untuk melakukan pencoblosan besok.
BACA JUGA: Ibarat Api Dalam Sekam: Ada Pejabat Gotong Uang Rp2,5 M, Preman, dan SARA
I Wayan Arsa Jaya selaku kepala teknis penyelenggara Pilkada dari KPU Kota Denpasar mengatakan, untuk di rumah sakit memang tidak ada tempat pemungutan suara (TPS).
“Untuk di rumah sakit nanti akan dialokasikan surat suara dari TPS terdekat, nanti pihak kami yang melakukan pendataan dan membawakan bilik suara ke sana,” kata Jaya kemarin (7/12) seperti dilansir Harian Bali Express (Grup JPNN.com).
BACA JUGA: DPD: Pilkada Hanya Formalitas Jika Tak Penuhi Lima Syarat
Namun sayangnya, dari 18 rumah sakit yang ada, hanya dua rumah sakit yakni RS Dharma Yadnya dan RS Bros yang membalas verifikasi data untuk pasien pemilih.
“Padahal pada tanggal dua November kemarin kami sudah bersurat ke seluruh rumah sakit dan kami juga melakukan follow up via telepon hingga saat ini, namun belum semua melakukan verifikasi,” terang Jaya.(ara/rdr/aim/fri/jpnn)
BACA JUGA: Menteri Yuddy Ancam PNS Jelang Pilkada, Ada Apa?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap! Sorong Selatan Siap Berpesta
Redaktur : Tim Redaksi