jpnn.com, DENPASAR - Proses rekapitulasi suara 57 kecamatan di KPU Bali kembali memicu kegaduhan. Beberapa pihak menuding KPU Bali melakukan dugaan penggelembungan suara di tiga kecamatan di Bali.
Sekretaris Bappilu DPD Gerindra Bali Fabian Andrianto Cornelis mengatakan, pihaknya menemukan kejanggalan kenaikan suara PDIP dalam perhitungan akhir suara untuk memperebutkan kursi DPR RI.
BACA JUGA: Bawaslu Usut Kaitan Taufik Gerindra dengan Ribuan C1 Boyolali di Menteng
Hal itu menyusul adanya lonjakan data yang dianggap tidak masuk akal seperti yang disajikan melalui halaman resmi facebook KPU Bali.
Dalam postingan resmi tersebut perolehan suara PDIP sebesar 1.013.539 suara. Jumlah tersebut bersumber dari rekapitulasi 53 kecamatan dari total 57 kecamatan di seluruh Bali.
BACA JUGA: Taufik Gerindra Merasa Difitnah soal Salinan C1 dari Boyolali Temuan Polisi
Sehari berselang KPU Bali, Sabtu (4/5/) KPU kembali memposting hasil rekapitulasi dari 56 kecamatan. Di mana perolehan suara PDIP menjadi 1.232.291 suara. Naik 218.752 suara atau rata-rata 72.917 tiap kecamatan.
Hal inilah yang dianggap janggal oleh Gerindra. "Coba kamu cek saja, mana ada kecamatan dia (PDIP) dapat lebih dari 70 ribu. Kan tidak ada. Kalau begitu darimana sumbernya 3 kecamatan bisa dapat lebih dari 200 ribu?,” kata Fabian seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Polisi Sita Ribuan Formulir C1 dari Boyolali, Taufik Gerindra Merasa Digembosi
Dia menambahkan rata-rata jumlah pemilih di tiap kecamatan selain Kota Denpasar sekitar 70 ribu. Kalau ada kecamatan meraih suara di atas 70 ribu tentu sebuah kejanggalan.
Kalaupun jumlah pemilih lebih dari 70 ribu, dari catatan Gerindra, tidak ada kecamatan dimana PDIP unggul 100 persen. Demikian pula dengan partisipasi pemilih.
"Kan tidak mungkin satu kecamatan partisipasinya 100 persen atau partai lain sama sekali tidak dapat suara," ujar Fabian.
Gerindra meminta KPU transparan kepada publik untuk membuka nama kecamatan sumber 218.752 suara PDIP tersebut.
"Kita transparan saja, tiga kecamatan itu apa saja sampai pertambahannya melebihi rata-rata jumlah DPT, kalau benar perolehannya demikian kami terima. Jika tidak maka tentu ada 'sesuatu' di sana," pungkas Fabian.(JPG/rb/feb/mus/JPR/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan KaBIN Ingatkan WNI Keturunan Tak Umbar Provokasi Berpotensi Kudeta
Redaktur & Reporter : Friederich