jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ziyad Falahi menilai, kemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di NTB pada Pilpres 2014 lalu tak sepenuhnya dipengaruhi sosok Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, yang ketika itu menjabat Gubernur NTB.
Menurut Ziyad, kemenangan pasangan Prabowo-Hatta di NTB pada Pilpres 2014 karena masyarakat melihat TGB dan Prabowo satu irama.
BACA JUGA: Duet Jokowi - TGB Bisa Pecah Suara Alumni 212
"Jadi, dua figur itu sama-sama berkontribusi besar bagi hasil Pilpres 2014 untuk pasangan Prabowo-Hatta di NTB," ucapnya.
Dengan alasan tersebut, Ziyad belum dapat menyimpulkan apakah perolehan suara Prabowo yang diprediksi maju kembali sebagai capres di Pilpres 2019, bakal tergerus dengan pernyataan TGB yang memilih mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Pasalnya, TGB juga bukan tokoh sentral di kubu Prabowo.
BACA JUGA: 4 Wali Kota Dimutasi Anies Baswedan Sekarang Nonjob
Direktur Pusat Kajian Survei opini Publik ini lebih cenderung melihat suara Prabowo bakal dipengaruhi sikap politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nantinya.
Mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan itu kini dipersepsikan sebagai simbol kemenangan oposisi terhadap pemerintah, setelah sebelumnya berhasil memenangi Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.
BACA JUGA: Sepertinya Sinyal Duet Jokowi-TGB Mulai Menguat
"Jadi, tergantung Anies Baswedan yang selama ini sering dipromosikan tim Prabowo. Jika Anies bersedia (mendukung Prabowo), suara mantan Danjen Kopassu itu saya prediksi justru naik di Pilpres 2019 mendatang," ucapnya.
Saat ditanya apakah artinya peluang Prabowo berpasangan dengan Anies cukup besar di Pilpres 2019 mendatang, Ziyad menyatakan hal senada. Menurutnya, kunci utama saat ini ada di tangan Anies dan kesepakatan partai-partai politik yang nantinya berkoalisi mengusung Prabowo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Yakin Demokrat Bergabung Menghadapi Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : Ken Girsang