BACA JUGA: Dirut PLN Kritik PLTU Jeranjang
"Kelihatannya konsumsinya bisa lebih tinggi dari itu, dan itu mengkhawatirkan," ujarnya .Dalam APBN-P 2010, asumsi untuk subsidi energi disepakati patokan harga minyak mentah (ICP) sebesar USD 80 per barel, produksi (lifting) minyak sebesar 965 ribu barel per hari, serta kuota BBM bersubsidi 36.504.779 KL
BACA JUGA: Batasi Impor Daging Sapi
Sedangkan kuota elpiji bersubsidi sebesar 2,9 juta metrik tonBACA JUGA: Membangun Kemitraan, Membuka Investasi
Lalu, bagaimana jika konsumsi BBM bersubsidi benar-benar melampaui kuota? Agus mengatakan, kemungkinan tersebut sangat bisa terjadiKarena itu, potensi pembengkakan subsidi pun cukup terbuka"Kalau lebih tinggi (konsumsinya), tentu akan ada subsidi tambahan," katanya
Meski demikian, lanjut Agus, tekanan subsidi sedikit mereda karena realisasi harga minyak masih di bawah asumsi APBN-P 2010 yang sebesar USD 80 per barelSaat ini, kata dia, realisasi rata-rata harga minyak masih di kisaran USD 72 - 73 per barel"Jadi, rendahnya harga minyak itu membuka ruang kompensasi atas tingginya konsumsi," terangnya
Sebelumnya, Kementerian ESDM memperkirakan, jika hingga akhir tahun nanti tidak dilakukan langkah pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, maka konsumsi bisa mencapai 40,1 juta KLAkibatnya, dibutuhkan tambahan subsidi BBM minimal Rp 10 triliun lagi(owi/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Singapura Kembali Gelar Pameran Obat Tradisional
Redaktur : Tim Redaksi