Subsisi Listrik Ditarik, Dirut PLN Beri Penjelasan ke Oso

Senin, 19 Juni 2017 – 21:53 WIB
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (berbatik) dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/6). Foto: Desynta Nuraini/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir menemui Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (19/6). Sofyan menemui Oso -panggilan Oesman- untuk berbincang mengenai pencabutan subsidi bagi pelanggan listrik 900 watt.

Menurut Sofyan, sebenarnya tidak ada kenaikan tarif listrik. Sebab, yang ada adalah pencabutan subsidi kepada kalangan yang tidak berhak.

BACA JUGA: Tagihan Listrik Rp 70.000 per Bulan, Subsidi Dicabut jadi Rp 160.000

"Tarif tidak ada yang naik. Malah dari 2015 sampai sekarang turun. Tolong dilihat kuitansinya, pasti turun," ujar Sofyan usai pertemuan tertutup dengan Oso.

Lebih lanjut mantan direktur utama BRI itu menjelaskan, PLN sudah mendata pelanggan yang tak layak memperoleh subsidi. Saat ini ada 4,3 juta pelanggan PLN yang masih memperoleh subsidi.

BACA JUGA: Tagihan Listrik Bulanan Rp 84.000, Mestinya Membayar Rp 189.000

"Jangan sampai orang yang mampu punya mobil dan rumah dengan menggunakan 900 volt ampere, punya dua sampai tiga meteran tetap dibiarkan. Itu tidak tepat berdasar fakta di lapangan, dan kami sudah melakukan pemadanan data ke lokasi rumah-rumah," jelas Sofyan.

Sedangkan Oso melihat pencabutan subsidi listrik dari kalangan yang tidak berhak merupakan kebijakan tepat. Apalagi pencabutan subsidi itu juga agar daerah-daerah yang belum terjangkau PLN bisa teraliri listrik.

BACA JUGA: Ketua DPD RI Serukan Kebersamaan Demi Membangun Bangsa

"Menurut penjelasan Dirut PLN dari tahun 2015 sampai sekarang listrik turun dan itu faktanya. Dan PLN bisa membuktikan hal tersebut, yang ada pencabutan kepada yang tidak berhak dan itu diperlukan untuk pemerataan listrik di daerah," ujarnya. 

Hanya saja, di sisi lain Oso menilai monopoli PLN di bidang listrik tidak tepat. Saat ini PLN sudah memberikan kesempatan dan peluang kerja kepada swasta dan daerah dari proyek 35 ribu megawatt (MW).

Proyek itu pun memberi peluang kepada investor swasta untuk masuk dengan alokasi 25 ribu megawatt. Sisanya, 10 ribu megawatt dikerjakan PLN.

"Itu menunjukan bahwa PLN memberikan kesempatan kepada investor swasta dan daerah ikut serta dalam proyek tersebut," pungkas senator asal Kalimantan Barat itu.(dna/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OSO: Saya Lebih Bangga jadi Orang Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler