Sudah 15 Perempuan Diperkosa

Minggu, 19 April 2015 – 03:28 WIB

jpnn.com - MANADO - Angka kasus pemerkosaan di Provinsi Sulut tergolong tinggi. Hingga triwulan pertama 2015, sudah ada 15 kasus pemerkosaan.

Pengamat Hukum Toar Palilingan MH, mengatakan, penyebab utama kasus ini, karena maraknya video adegan orang dewasa dan minuman keras (Miras). Sehingga, untuk menekannya, peredaran video porno dan Miras harus diberantas.

BACA JUGA: Kubur Janin, Dua Karyawan Salon Dibekuk

Disamping itu, pengawasan dari orang tua juga penting. Terutama jangan membiarkan anak perempuan keluar larut malam atau sendirian.

"Kejahatan terjadi karena ada kesempatan dan niat pelakunya. Meski ada niat namun tidak ada kesempatan maka tidak akan terjadi, begitu juga sebaliknya," kata Palilingan.

BACA JUGA: Lagi Asyik Ngopi, Eeh.. Malah Dijotosi

Ditambahkannya, harus ada langkah serius dari aparat penegak hukum dan pemerintah dalam menekan kasus ini. "Pencegahan harus dilakukan lebih serius, kalau bisa sanksinya harus menimbulkan efek jera bagi pelaku," terang Palilingan.

Senada, menurut kriminolog Prof Dr Ronald Mawuntu, masyarakat belum bisa mengimbangi mental menghadapi era globalisasi dan kemajuan teknologi.

BACA JUGA: Ibu Hamil Kejar Jambret yang Rampas Tasnya hingga Terjatuh

"Kita bandingkan dengan negara maju seperti di barat sana. Kendati, cara berpakaian perempuannya terbilang fulgar, namun pemerkosaan jarang terjadi. Artinya, mental masyarakatnya sudah bisa mengimbangi budaya tersebut,"tuturnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sulut AKBP Wilson Damanik SH, menegaskan pihaknya akan serius memerangi kasus pemerkosaan di Sulut.

"Memang (kasus pemerkosaan) menghawatirkan. Kami dan lembaga pemerhati perempuan tentunya selalu bekerjasama untuk menekan kasus ini. Kami juga tidak main-main dalam menindak pelakunya, semuanya diganjar dengan sesuai proses hukum yang berlaku," tegasnya. (ian/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikat Motor Tetangga, Syahrani Terancam 4 Tahun Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler