Sudah 2 Bulan Masjid-Masjid di Beijing Dilarang Gelar Salat Jumat, Begini Perkembangan Terbarunya

Jumat, 26 Maret 2021 – 19:21 WIB
Masjid Nanxiapo, Beijing ditutup sementara demi menghindari meluasnya virus corona. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Setelah dua bulan hilang, panggilan untuk menunaikan salat Jumat akhirnya kembali berkumandang di Beijing, Jumat (26/9).

Sebelumnya, pemerintah setempat melarang masjid-masjid di ibu kota China itu menggelar Jumatan dalam rangka meredam gelombang kedua COVID-19.

BACA JUGA: Tiongkok Tutup Masjid-Masjid di Beijing, Tidak Ada Salat Jumat

Kegiatan shalat Jumat pun berlangsung seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.

Setiap anggota jamaah yang memasuki areal masjid harus melewati alat pemindai suhu tubuh dan pemindai kartu kesehatan digital (jiankang bao) yang disahkan oleh Pusat Pencegahan dan Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing.

BACA JUGA: Beijing Diselimuti Kabut Kuning, Jarak Pandang Terbatas, Udaranya Tidak Sehat

"Kegiatan shalat Jumat dan aktivitas lainnya di masjid ini sudah mulai normal," kata Yusuf Hu selaku pengurus Masjid Nandouya, Beijing, ditemui usai shalat Jumat.

Pihak takmir juga telah memasang tanda jarak saf sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

BACA JUGA: Telepon Beijing, Menlu Amerika Isyaratkan Siap Campuri Urusan Dalam Negeri Tiongkok

Di Beijing, terdapat sekitar 76 unit masjid yang selama ini digunakan untuk kegiatan ibadah 600 ribu jiwa umat Islam yang didominasi etnis minoritas Muslim Hui.

Masjid-masjid di Beijing rata-rata merupakan bangunan kuno peninggalan Dinasti Ming dan Dinasti Qing atau sekitar tahun 1368 hingga 1912 bergaya arsitektur China klasik.

Sejak kasus COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, pada akhir 2019, otoritas pemerintah China menerapkan sistem buka-tutup masjid dan rumah ibadah lainnya di seluruh wilayah China daratan.

Terakhir, rumah-rumah ibadah di China ditutup per 1 Januari 2021 setelah ditemukan kasus baru di Shijiazhuang yang kemudian menjalar ke kota-kota lain. Penutupan tersebut berlangsung lebih dari dua bulan.

Pembukaan kembali rumah-rumah ibadah itu dilakukan setelah otoritas setempat menilai program vaksinasi massal yang sudah menjangkau lebih dari 90 juta orang sejak awal Januari lalu berjalan efektif dalam mencegah pandemi. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler