Tiongkok Tutup Masjid-Masjid di Beijing, Tidak Ada Salat Jumat

Sabtu, 02 Januari 2021 – 18:23 WIB
Masjid Nanxiapo, Beijing ditutup sementara demi menghindari meluasnya virus corona. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Sejumlah masjid di Beijing ditutup lagi per 1 Januari 2021 sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian gelombang baru kasus COVID-19.

ANTARA dan beberapa jamaah shalat Jumat (1/1) dari kalangan warga asing sempat kecele begitu tiba di Masjid Dongzhimen Wai pada pukul 13.15 waktu setempat (12.15 WIB).

BACA JUGA: Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok

"Ke mana lagi kita mesti cari masjid?" tanya seorang warga negara Pakistan kepada temannya begitu membaca pengumuman bertuliskan karakter Tiongkok yang ditempel di pintu masjid di seberang pusat transportasi terpadu Dongzhimen itu.

Penutupan terkesan mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya sehingga banyak jamaah shalat Jumat yang telanjur mendatangi beberapa masjid.

BACA JUGA: Nelayan Sulawesi Temukan Drone Jatuh di Jalur Maritim Penting Australia, Ada Aroma Tiongkok

Bahkan Riono Utomo, warga negara Indonesia yang sudah 25 tahun tinggal di Beijing sampai berkeliling di Distrik Chaoyang untuk mencari masjid yang menggelar shalat Jumat.

"Begitu sampai ke Masjid Yangzha ternyata tutup. Padahal saya berangkat lebih awal," ujar staf Kedutaan Besar RI di Beijing itu.

BACA JUGA: Positif COVID-19, WN Tiongkok Palsukan Hasil Tes demi Naik Pesawat

Lalu dia bergegas menuju Masjid Changying dengan mengayuh sepeda disambung naik kereta bawah tanah dan bus kota dari Masjid Yangzha.

"Di Masjid Changying, ternyata tutup juga," tuturnya terengah-engah saat dikontak ANTARA.

Penutupan itu erat kaitannya dengan tindakan anti-epidemi yang digencarkan setelah Beijing mencatat 104 kasus baru selama Desember 2020.

Jumlah itu merupakan peningkatan 76,3 persen dibandingkan pada bulan November.

Sebelumnya masjid di seluruh daratan Tiongkok tutup pada 24 Januari 2020. Masjid-masjid di Tiongkok kembali dibuka pada Agustus 2020.

Hingga Sabtu pagi Tiongkok mendapatkan 14 kasus impor baru sehingga totalnya menjadi 4.287 kasus.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC) menyebutkan kasus impor baru itu ditemukan di Shanghai sebanyak empat kasus, Tianjin (3), Guangdong (3), Liaoning (1), Fujian (1), Shandong (1), dan Shaanxi (1).

Sebanyak 4.015 kasus impor telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit, sedangkan sisanya masih dirawat.

Sampai saat ini pula belum ada kasus impor COVID-19 di Tiongkok yang berakhir dengan kematian.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Beijing Chen Bei mengingatkan masyarakatnya untuk tidak berlibur Tahun Baru 2021 ke luar kota.

Gedung bioskop, perpustakaan, museum, dan tempat hiburan hanya diizinkan beroperasi dengan tingkat keterisian 75 persen.

Kawasan internasional Sanlitun masih dipadati pengunjung pada malam pergantian tahun dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. (ant/dil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler