jpnn.com - PEMERINTAH Malaysia telah mengirimkan tim bantuan bencana dan penyelamatan (SMART) yang akan membantu otoritas setempat melakukan pencarian dan identifikasi korban pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 yang jatuh di Ukraina, Kamis (17/7) lalu. Namun, kedatangan tim itu pada Sabtu (18/7) bukan tanpa hambatan. Pasalnya, MH17 jatuh di wilayah yang dikuasai pemberontak pro-Rusia yang terus berperang dengan pemerintah Ukraina.
Karenanya, pihak Malaysia pun meminta agar timnya mendapatkan jaminan perlindungan. Penasihat Kerajaan Malaysia Datuk Shamsul Baharuddin menambahkan, zona jatuhnya MH17 masih rawan meskipun pemerintah Ukraina dan Rusia sudah menjamin keselamatan tim dari Malaysia. ”Kita tidak bisa sepenuhnya yakin Ukraina atau Rusia menjamin aman karena lokasi itu masih dikuasai pemberontak bersenjata. Kita harus bisa berdialog dengan mereka langsung,” tandasnya.
BACA JUGA: Ini Beberapa Barang Bukti MH17 yang Harus Segera Ditemukan
Shamsul menilai ada beberapa pihak yang akan berupaya menghilangkan barang bukti di lokasi jatuhnya MH17 untuk mengaburkan penyelidikan. Sebab, dari pecahan rudal bisa diketahui siapa pemiliknya. ”Pencarian black box akan sangat sulit. Selain kondisi geografis, juga sabotase dari pelaku. Apalagi, di tempat itu masyarakatnya tidak mengerti bahasa Inggris atau Rusia,” tambahnya.
Perdana Menteri Najib Razak menegaskan bahwa pihak mana pun tidak boleh mengambil atau menguasai kotak hitam pesawat MH17. Hal itu sesuai dengan aturan internasional terkait penerbangan. ”Kotak hitam harus ikut aturan internasional, tidak boleh diambil pihak mana pun yang tidak punya wewenang. Hanya Malaysia yang berhak atas kotak hitam itu,” tandasnya.
BACA JUGA: Malaysia Khawatir Barang Bukti MH17 Dijarah
Dalam rangka turut berduka, mulai kemarin malam pukul 00.00 pemerintah Malaysia memerintah semua kantor pemerintah dan swasta menurunkan bendera hingga setengah tiang hingga tiga hari ke depan. Dalam masa itu pemerintah melarang semua pihak membuat pergelaran hiburan maupun acara pemerintah yang berlebihan, kecuali perayaan keagamaan.
Dari Kiev dilaporkan, pemerintah Malaysia dan Ukraina sepakat untuk melakukan investigasi spesial. Pembahasan awal investigasi itu rencananya dilakukan Duta Besar Malaysia untuk Ukraina Chuah Teong Ban. Special Malaysia Disaster Assistance and Rescue Team (SMART) pun telah tiba di Kiev, Ukraina. Mereka akan menyelidiki, mencari, dan mengidentifikasi sisa-sisa pesawat Boeing 777 tersebut. Seperti dikutip New Straits Times Online, Chuah memberikan pengarahan kepada para pemimpin lembaga untuk mengupayakan pencarian kotak hitam.
BACA JUGA: Pemberontak Pro-Rusia Batasi Akses Tim Investigasi
Perkembangan terbaru dari lokasi jatuhnya pesawat adalah milisi separatis Ukraina sepakat untuk tidak melakukan aksi pemberontakan di sekitar lokasi jatuhnya MH17. Milisi separatis juga sepakat untuk membentuk zona aman. Kesepakatan zona aman tersebut diambil berdasar hasil perundingan dengan sejumlah elemen internasional. Berdasar kesepakatan, zona aman beradius 20 kilometer. ”Dengan ruang lingkup tersebut, Ukraina dimungkinkan untuk melakukan aktivitas investigasi dan mengidentifikasi tubuh korban,” ujar Head Security Service Ukraina Valentyn Nalyvaychenko. (wir/ap/bbc/c9/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta PBB Blokir Lokasi Jatuh MH17
Redaktur : Tim Redaksi