jpnn.com, PERU - Watson Franklin Mandujano Doroteo sudah dinyatakan meninggal. Namun dia kembali bernapas ketika dimasukkan ke peti. Tapi kemudian dinyatakan wafat untuk kali kedua.
Pria yang berusia 24 tahun itu dinyatakan meninggal oleh para dokter di Contingency Hospital, Tingo Maria, Peru. Doroteo meninggal gara-gara demam setelah menjalani operasi di sebuah klinik.
BACA JUGA: Jabatan Dipreteli, Pemimpin Catalunya Berpotensi Masuk Bui
Keluarganya menyiapkan pemakaman. Namun, saat peti matinya diusung, Doroteo bernapas. Keluarga lantas memanggil dokter.
”Dia menunjukkan tanda vital sehingga kami langsung melarikannya ke rumah sakit terdekat,” ungkap salah seorang kerabat sebagaimana dikutip Los Andes.
BACA JUGA: Tak Mau Merdeka, Ratusan Ribu Warga Catalunya Turun ke Jalan
Sayang, begitu tiba di unit gawat darurat, Doroteo tak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Orang tua si pemuda, yang awalnya sedih setengah mati, jadi mengamuk. Mereka menuntut keadilan atas kematian sang putra.
Pihak kepolisian setempat kini menyelidiki kasus tersebut. Menurut kerabat Doroteo, kematian tersebut disebabkan penggunaan dosis obat bius yang tidak tepat. (Mirror/fam/c11/na)
BACA JUGA: AS Sewot, Iran Masa Bodoh
BACA ARTIKEL LAINNYA... ISIS Tiada, Raqqa Kembali Berpesta
Redaktur : Tim Redaksi