jpnn.com, KEDIRI - Hari ini (30/5), sudah memasuki hari keempat kasus pembunuhan ibu rumah tangga (IRT) Endang Widiyawati, 40. Polisi belum mampu menangkap pembunuh warga Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tersebut.
Termasuk belum bisa menemukan di mana suami Endang, Mad Jaini, yang melarikan diri usai kejadian tersebut. “Hingga hari ini kami masih melakukan lidik,” kata Kanit Reskrim Polsek Kras Aiptu M. Khojin melalui Kasi Humas Polsek Kras Ipda Didik.
BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas Dibunuh
Mad Jaini menjadi satu-satunya petunjuk kuat dari kasus ini. Suami Endang itu bahkan menjadi terduga kuat sebagai pelaku pembunuhan. Setidaknya berdasarkan keterangan para saksi dugaan pelaku mengarah kuat ke yang bersangkutan.
BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas Dibunuh
BACA JUGA: Harga Cabai Merosot Tajam, Daging dan Telur Stabil
Dari informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Kediri, sebelum peristiwa tragis itu hubungan pasangan suami istri (pasutri) itu memang kurang harmonis. Sopir traktor itu disebut terlalu curiga kepada sang istri.
“Seperti ketika korban (Endang, red) sibuk bermain handphone, suaminya langsung curiga,” terang Didik.
BACA JUGA: Mami Selvi Punya Enam Anak Buah Masih Muda, Tarif Rp 1 Juta
Beberapa saksi yang dimintai keterangan juga bercerita Mad pernah merebut gawai Endang. Sekadar untuk memastikan kecurigaannya pada istrinya. Saat itu, Mad bahkan sampai melempar gawai tersebut.
“Sebenarnya hubungan Mad dan Endang sudah tak harmonis sekitar satu tahun (belakangan),” kata Didik lagi.
Semenjak keadaan keluarga yang tidak harmonis itu, Endang bersama dengan putri semata wayangnya, Ulfa Melani Putri, 17, jarang tinggal di rumah yang berada di RT 04 RW 05 tersebut. Meski begitu, beberapa kali Endang pulang ke rumah yang telah ia tinggali selama dua belas tahun tersebut.
Sikap Endang itu beralasan. Sebab, Mad terindikasi beberapa kali melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Pernah akibat merasa cemburu tersebut, Mad menjebak Endang,” ungkap Didik.
BACA JUGA: Tetangga Kalap, Pasutri Dibantai
Sementara itu, dalam penanganan kasus pembunuhan yang menggegerkan warga Kras ini, polisi belum berani menyatakan Mad sebagai tersangka. Penentuan apakah Mad sebagai pelaku atau bukan menunggu yang bersangkutan ditangkap terlebih dulu. Kemudian menginterogasinya untuk mengetahui di mana dia saat kejadian itu berlangsung.
Selain itu, hingga kemarin polisi juga belum menemukan senjata yang dipergunakan untuk membunuh Endang. “Sebenarnya di lokasi kami telah menemukan pisau. Namun belum bisa menentukan (apakah pembunuhnya) menggunakan pisau tersebut atau tidak. Karena ketika ditemukan tidak ada bercak darah di pisau tersebut,” terang Didik.
Sementara itu, selama ini Mad dikenal para warga sekitar rumah sebagai sosok pendiam. Laki-laki kelahiran 1974 ini hanya kadang-kadang nyangkruk di warung sebelah rumah. “Ya kalau nyangkruk, biasanya yang diomongkan mengenai masalah pekerjaan,” ungkap Katemi, 35, warga sekitar.
BACA JUGA: Baru Sebulan Bebas Penjara, Ibu Rumah Tangga Ini Ditangkap Polisi Lagi
Karena pembawaannya yang tenang itulah tidak ada yang menyangka Mad tega menghabisi istrinya sendiri. Kebanyakan tetangga berpendapat bahwa Mad terlalu cinta dengan istrinya. Karena terlalu cinta itulah akhirnya nekat melakukan hal tersebut.
Dugaan keterlibatan Mad dipicu dari keterangan Sriani, kakak korban. Dia sempat berpapasan dengan adik iparnya itu ketika hendak menemui Endang di hari pembunuhan. Saat itu Mad terlihat marah dan membentak Sri. Kemudian dia kabur. Setelah itu Sri menemukan tubuh adiknya terkapar di lantai dalam keadaan tak bernyawa. (rk/rq/die/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Tenteng Parang Berlumuran Darah, Astaga Istrinya
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti