JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang sempat berseloroh bahwa partainya sudah kenyang dengan kekuasaan, mendapat kritik sejumlah kalanganPernyataan tersebut disamping tidak etis, juga bermakna ganda.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah, menyatakan, jika Golkar kenyang dalam artian paling banyak makan memang benar
BACA JUGA: Golkar Bertahan di Koalisi
"Karena dia dulu partai Orde BaruBACA JUGA: Siap Berkoalisi, PDIP Dijatah Tiga Menteri
Seolah tidak sudi berebut kekuasaan, padahal bisa sebaliknya,” kata Iberamsjah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/3/).Menurutnya, jika dikaji secara literer maka kenyangnya Partai Golkar itu sebenarnya lebih bersifat kiasan saja
BACA JUGA: Sempat Kucing-kucingan, Ical Akhirnya Jumpa SBY
Iberamsjah menganggap hal itu wajar karena Partai Golkar terutama selama orde baru, memang lebih banyak memiliki kantong-kantong logistik daripada partai lainnyaJika pernyataan Aburizal tersebut murni benar-benar berangkat dari kejujuran politik, ungkap Iberamsjah, maka seharusnya pada saat yang sama Golkar berhenti makan meskipun di depannya ada makanan yang lezat dan menggugah selera
“Orang kalau memang sudah kenyang ditawari apapun tentu tidak akan pernah mau memakan lagi, kan begitu kan,” urainya.
Karenanya Iberamsjah meminta Aburizal Bakrie bisa menunjukkan pernyataan yang sportif untuk mundur dari kekuasaanSebab jiak menyatakan sudah kenyang tapi terus mencari-cari peluang untuk tetap bertahan di kekuasaan, maka hanya ada dua dugaan
"Kalau tidak berbohong berarti partai itu memang tamak dan rakusLagipula mana ada yang percaya jika politisi mengatakan kenyang dengan kekuasaan? Karena politik sendiri pengertiannya adalah cara bagaimana mendapatkan kekuasaan,” pungkasnya(did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Pastikan Keluarkan PKS dari Koalisi
Redaktur : Tim Redaksi