jpnn.com, JAKARTA - Kementerian ESDM diminta menyerahkan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina, bukan malah memperpanjang kontrak Chevron.
Di mana kontrak Blok Rokan segera habis pada 8 Agustus 2021.
BACA JUGA: Lelang Blok Rokan, Pertamina Bisa Kalah Lawan Chevron
"Keputusannya akan diumumkan dalam waktu dekat ini. Pengelolaan selanjutnya harus diserahkan ke PT Pertamina, jangan lagi ke Chevron," ucap Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zubir.
Inas yakin dengan pengalaman sebagai perusahaan migas nasional terbesar selama lebih dari 50 tahun, Pertamina akan mampu mengelola Blok Rokan.
BACA JUGA: Bukan Perkara Mudah Bagi Pertamina Kelola Blok Rokan
“Kami mengharapkan pemerintah memberikan blok tersebut kepada Pertamina dengan membatalkan Permen ESDM No. 23/2018,” kata anggota dewan dari Fraksi Partai Hanura ini.
Menurut Inas, dampak positif lain ketika Blok Rokan dipegang Pertamina adalah menambah aset perseroan yang memiliki tugas melayani kepentingan publik (public service obligation/PSO) menjadi lebih kuat, karena punya sumber minyak sendiri di Tanah Air.
BACA JUGA: Beri Kesempatan Pertamina Mengelola Blok Rokan
“Memenuhi ketentuan pasal 33 UUD 45, di mana selama ini terlanggar karena diberikan kepada asing. Saatnya sekarang perusahaan anak negeri mengelola hasil negerinya sendiri dengan produksi yang cukup besar," ujar dia.
Inas menegaskan, kesempatan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina akan memenuhi Nawa Cita yang selama ini kerap didengungkan Presiden Joko Widodo menuju kedaulatan energi.
“Ini akan menjadi tonggak dimulainya kedaulatan energi. Jika Blok Rokan tidak diserahkan dan dikelola Pertamina, padahal kontrak Chevron telah habis, itu sama saja mengkhianati Nawa Cita," ujar dia.
Nasib pengelolaan Blok Rokan ke depan apakah akan kembali dikelola Chevron atau diserahkan ke Pertamina akan diumumkan pada Selasa (31/7).
"Sekali lagi, saya sebagai bagian anak bangsa, serta ratusan juta rakyat Indonesia lainnya, sangat menantikan Pertamina untuk mengelola Blok Rokan. Ingat, blok itu menyumbang 25-26 persen produksi minyak nasional," tandas Inas.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bikin Indonesia Masih Primitif di Era Energi Terbarukan
Redaktur & Reporter : Yessy