jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Forum Pegawai Merpati (FPM), Sudiyarto secara tegas menolak bila dikatakan tidak berbuat apapun untuk menghidupkan perseroan. Sebab pihaknya telah membuat roadmap untuk menyelamatan Merpati dalam bentuk bisnis plan sejak tahun 2011.
"Ini merupakan roadmap pertama dan satu satunya sampai saat ini. Roadmap ini untuk restrukturisasi Merpati yang dibuat Manajemen Merpati pada 2010 di bawah asistensi PT PPA," ujar Sudiyarto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/2).
BACA JUGA: Mobilisasi Pelabuhan Lembar Alami Peningkatan
Roadmap tersebut juga telah disetujui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, roadmap tersebut juga telah dibahas di Kementerian Keuangan untuk skema pembiayaan.
Sudiyarto mengatakan, roadmap tersebut dibahas dalam jangka waktu enam sampai delapan bulan. Salah satu isi roadmap itu adalah Merpati mendapatkan suntikan dana dari Penanaman Modal Negara (PMN) melalui dana Restrukturisasi dan Revitalisasi (RR). Namun, kata dia, semua rencana itu buyar dengan hadirnya dirut pengganti, yakni Rudi Setyopurnomo.
BACA JUGA: Wow... Baru Calon Ketua Kadin Sudah Dihargai Rp 100 Juta
"Terjadi pergantian direksi, hanya empat bulan setelah dana PMN dicairkan. Dirut pengganti membawa Merpati menyimpang dari roadmap dan RKAP 2012. Akibatnya Merpati mengalami kerugian, peningkatan hutang dan tunggakan di sana sini," beber dia.
Untuk mencegah hal serupa, FPM mengimbau pemegang saham, yakni pemerintah untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan direksi saat ini.
BACA JUGA: Tiket Pesawat Bakal Naik
"Kini Merpati, sekarat, kaki dan bulu-bulu sayapnya digunduli. Mati segan hidup tak mampu. Siapa yang bertanggung jawab? Harus ada. Lalu siapa yang bisa menolongnya? Juga harus ada," tegasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Pertamina Akuisisi PTBA Dinilai tak Realistis
Redaktur : Tim Redaksi