Sudah Sering Orang Tenggelam di Danau Toba, Ini Sebagian Datanya

Selasa, 09 Agustus 2016 – 17:56 WIB
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/dok.JPNN.com

jpnn.com - TOBASA – Sudah beberapa kali terjadi kasus orang hilang di Danau Toba, Sumut, dan kemudian jasadnya ditemukan.

Baru-baru ini, Juara Sihotang (15), warga Desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Samosir, ditemukan tewas setelah tenggelam di perairan Danau Toba di dermaga Simanpang, Desa Sampur Toba, Kecamatan Harian, Samosir, Minggu (31/7).

BACA JUGA: Misteri di Balik Hilangnya Naomi di Danau Toba

Kanit Reskrim Polsek Harian Ipda I Ginting mengatakan, korban sebelumnya bersama dua temannya satu kampung, Irpan Sihotang (17) dan Kelot (17) berenang di sekitar dermaga sekitar pukul 14.30 WIB. Korban yang tidak begitu bisa berenang memakai jerigen sebagai pelampung. Namun, jerigen tersebut lepas, sehingga korban hanyut dibawa arus air danau.

Korban ditemukan tewas pada pukul 18.00 WIB, sekitar 500 meter dari lokasi dermaga.

BACA JUGA: Geng WNA Bikin Rusuh di Bali, Mabes Polri Tunggu Informasi

Sebelumnya, kecelakaan juga terjadi pada Sabtu, 16 Juli lalu, Yufi, bocah lima tahun, tewas di Danau Toba. Ia terkena baling-baling speed boat yang ditumpanginya bersama keluarga.

Peristiwa itu terjadi saat dia dan keluarganya berlibur ke Danau Toba, tepatnya ke Pantai Pasir Putih Parbaba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Mereka adalah warga warga Pasar Sumani, Kecamatan Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat,

BACA JUGA: Ibunda Naomi: Tuhan...Kembalikan Badannya, di Sini Dia Kedinginan

Tiba di lokasi tujuan, rombongan keluarga ini kemudian bersenang-senang dan berkeliling danau menggunakan kapal. Setelah itu, mereka menyewa speed boat dan banana boat. 

Korban dan ayahnya, Yuyun Djafar (37) dan seorang lagi keluarganya menumpang speed boat bersama pengemudi kapal. Sedangkan lima keluarganya yang lain naik banana boat.

Namun tak lama kemudian, diduga pengemudi speed boat berbelok terlalu tajam. Hal itu membuat penumpang speed boat dan banana boat tercampak dan terhempas ke air. Saat berada di air itulah diperkirakan Yufi terkena baling-baling kapal dan mengalami luka serius.

Selanjutnya warga yang mengetahui kejadian berusaha menyelamatkan mereka dari air. Kemudian korban yang sudah berlumuran darah beserta ayahnya dilarikan ke RSU Hadrianus Sinaga di Pangururan. 

Hanya saja, nyawa korban tak tertolong. Sedangkan ayahnya masih dalam perawatan akibat beberapa luka di badannya.

Tidak lama sebelum itu, tepatnya Rabu, 6 Juli, seorang pemuda juga tewas di Danau Toba di wilayah Pantai Grace Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun. Apri Purba (16), yang diketahui tinggal di Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, bersama rekannya Reynal di Sipayung, berenang menggunakan pelampung di Pantai Grace Tigaras.

Tiba-tiba keduanya lepas dari pelampung. Diduga tidak pintar berenang, tubuh Apri tenggelam ke dasar danau, sedangkan Reynaldi berhasil diselamatkan warga.

Dan, pada Kamis, 7 Juli, jenazah Apri Purba ditemukan. Tim SAR dibantu tim penyelamat dari PT Japfa dan PT Aquafarm menemukan jasad korban di dasar Danau Toba dengan kedalaman 35 meter. Tubuh korban ditemukan masih mengenakan baju lengkap.

Kemudian, di Juni, tepatnya Kamis, 13 Juni, Angel Lumban Tungkup (13), warga Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, tewas tenggelam di perairan Danau Toba, di Huta Pandua, Desa Naingggolan. Jenazah korban ditemukan di dasar danau sekira lima jam kemudian.

Informasi yang diterima, siang sekira pukul 12.00 WIB, korban dan dua temannya, Gloria (13) dan Fitri (13) tengah mandi di pinggiran danau. Namun tiba-tiba gelombang air deras datang dan menyeret ketiganya ke tengah danau.

Melihat hal itu, Rendi Sigalingging (15), salah satu remaja yang saat itu juga tengah mandi di danau segera berenang ke tengah danau untuk menyelamatkan ketiga remaja itu.

Waktu itu Rendi sempat meraih tangan Gloria dan Fitri. Namun Angel Lumban Tungkup keburu tenggelam ke dasar danau dan tak kelihatan lagi.

Rendi pun membawa Gloria dan Fitri ke pinggir danau dan selanjutnya memberitahukan kejadian itu kepada warga setempat yang selanjutnya melaporkannya kepada pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat serta Basarnas.

Setelah lima jam menyisir lokasi, petugas Basarnas dan BPBD dibantu warga dan orangtua korban akhirnya menemukan jenazah korban di dasar danau.

Masih di bulan Juni, tepatnya Minggu, 5 Juni, seorang pelajar SMK, Julesdi (18), warga Pematangsiantar, tewas tenggelam saat memancing. 

ABG yang baru menyelesaikan pendidikannya ini dinyatakan tenggelam, lalu hilang, setelah sebelumnya terpeleset dan tercebur ke dalam danau, saat tengah memancing di kawasan Huta Sualan, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun.

Pasca tenggelammya korban, pihak pengelola tempat pemancingan lalu melapor ke Polsek Parapat, yang kemudian mendatangi lokasi bersama personel Pol Air Parapat dan sejumlah petugas SAR.

Pencarian pun dilakukan di perairan yang dipenuhi eceng gondok tersebut. Berselang beberapa jam kemudian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa, tak jauh dari lokasi awal ia tenggelam. (ft/doc/ms/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Bakal Hadiri Panen Raya Gorontalo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler