jpnn.com - BANDUNG – Desakan agar Rini Soemarno meletakkan jabatannya sebagai Menteri BUMN terus menggelinding dengan kencang. Rini dianggap sudah tak layak lagi berada di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Salah satunya karena munculnya nama Rini dalam Panama Papers. Selain itu, juga terkait aktivitas ilegal yang dilakukan lima warga Tiongkok dalam proyek kereta cepat di Halim Perdanakusuma awal pekan lalu.
BACA JUGA: Ckckc..Ada yang Ngaku bisa Amankan Kasus di KPK
Sebelumnya, posisi Rini juga sempat digoyang karena disebut-sebut terlibat dalam perpanjangan kontrak Jakarta International Container Terminal (JICT). Kasus yang merugikan negara itu dilakukan Dirut Pelindo II RJ Lino secara sepihak.
“Cara kerja Rini sudah tidak sesuai dengan agenda besar Nawacita. Keterlibatannya dalam berbagai persoalan nasional bahkan internasional seperti Panama Papers sudah tidak mencerminkan abdi negara yang patuh dan menjunjung tinggi kehormatan bangsa," tutur Korlap Aliansi Mahasiswa Jabar Okky Carresa Ginanjar, Jumat (29/4).
BACA JUGA: Ruhut Diadukan ke MKD, Elite Demokrat Ikut Penasaran
Terkait Panama Papers, Okky membandingkan sikap Rini dengan Perdana Menteri Islandia David Gunnlaugsson yang meletakkan jabatannya 5 April lalu. “Seharusnya dia mundur dari jabatan Menteri BUMN sebagai bentuk tanggung jawab moral seperti halnya Perdana Menteri Islandia David Gunnlaugsson," kata Okky.
Okky mengaku akan mengerahkan armadanya untuk mendesak Presiden Jokowi mencopot Rini. Selain itu, pihaknya juga akan menyuarakan tuntutan melalui DPRD Jawa Barat.
BACA JUGA: Sinyal Kasus Fahri Akan Dilaporkan ke Polisi
“Kami sedang konsolidasi dengan teman-teman mahasiswa untuk turun ke jalan karena penolakan ini sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menjaga wibawa bangsa," tegas Okky. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuiih! Fahri Hamzah Serang Balik Presiden PKS lagi dengan Cara ini
Redaktur : Tim Redaksi