Sudahlah...gak Perlu Ikut Mikirin Jakarta

Jumat, 11 November 2016 – 05:48 WIB
Aksi unjuk rasa di Balikpapan, 4 November 2016. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - BALIKPAPAN – Warga Kota Balikpapan, Kaltim, diimbau untuk tidak ikut sibuk memikirkan persoalan yang mewarnai Pilkada Jakarta.

Warga diminta fokus pada persoalan di Balikpapan, yakni masalah narkoba, pencabulan, dan kenakalan remaja seperti ngelem untuk mabuk.

BACA JUGA: Subuh, Pintu Digedor Satpol PP, Pasangan Mesum Kelabakan

Hal ini menjadi salah satu topik pembicaraan dalam silaturahmi wali kota dengan Kapolres, Dandim, Danlanud, Danlanal serta tokoh masyarakat di Aula Kantor Wali Kota, kemarin.

Pertemuan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi wali kota setelah dilaksanakannya unjuk rasa serentak 4 November lalu yang berlangsung damai dan tertib di Balikpapan.

BACA JUGA: Loh, Para PNS Ini Kok Masih Keluyuran di Mal Saat Jam Kerja?

“Balikpapan bisa menjadi percontohan. Di Balikpapan berkumpul, terpusat di Lapangan Merdeka. Menyampaikan aspirasi dengan tertib. Indah sekali,” kata Rizal.

Dia juga berterima kasih kepada para tokoh masyarakat dan juga tokoh agama di Balikpapan yang sangat menghargai keberagaman.

BACA JUGA: Buntut PAW Dua Anggota DPRD, Warga Blokir Jalan Lintas Sumatera

Dandim 0905/Balikpapan Kolonel Inf Heri Setya Kusdiantana juga menyampaikan bahwa pihaknya siap membantu pemerintah maupun kepolisian.

Sebab, hal itu sudah diatur dengan jelas. Dia juga menyampaikan sanjungan kepada Kapolres Balikpapan Jeffri Dian Juniarta yang intens membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat serta tokoh agama.

Jeffri sendiri menjabarkan, daripada memikirkan persoalan Jakarta, lenih baik cari solusi terhadap ancaman nyata yang dialami Balikpapan.

Yang pertama adalah narkoba. Di mana sampai bulan ini sudah lebih dari 400 penangkapan kasus narkoba. Ruang tahanan Polres Balikpapan juga 75 persen diisi oleh tahanan kasus narkoba.

Yang kedua adalah kasus pencabulan. Di mana yang menjadi korban adalah anak-anak. Pemicunya media sosial dan televisi yang banyak menayangkan adegan tak senonoh.

“Terkadang kita juga tak sadar menonton tayangan kekerasan di TV, padahal sedang bersama anak. Itu yang kemudian ditiru oleh anak-anak,” ujarnya.

Yang ketiga adalah kenakalan remaja khususnya ngelem. Mengantisipasi hal ini, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran.

Siapa saja yang menjual lem yang secara bebas kepada anak-anak dan diperuntukkan untuk tindakan negatif, pihaknya bakal bersurat ke wali kota untuk mencabut izin usaha.

Dia meminta masyarakat juga ikut membantu dalam hal pengawasan. Serta segera melapor kepada pihak berwajib jika mendapati pelanggaran di sekitarnya. (rsh2/k15/sam/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjaring Razia, Murid SD Ini Malah Bikin Petugas Satpol PP Kelabakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler